Asma'ul Husna

Laman

Sunday 29 September 2013

10 HAL YANG JANGAN DITINGGALKAN


  1. Jangan meninggalkan tilawah Al-Qur’an karena tak tahu artinya. Ketidaktahuan akan arti dalam membaca Al-Qur’an masih lebih baik daripada ketidakmauan membaca Al-Qur’an.
  2. Jangan meninggalkan majelis ta’lim karena merasa bosan dan jenuh. Kejenuhan dalam majelis ta’lim mendapat pahala kebaikan lebih besar daripada kemeriahan menonton televisi.
  3. Jangan meninggalkan da’wah karena merasa belum pantas. Sesungguhnya da’wah itu bukan hanya mengajak dan memperbaiki orang lain, tapi juga mengingatkan diri kita sendiri
  4. Jangan meninggalkan amal sholeh karena takut tidak ikhlas. Terus beramal sholeh sambil meluruskan niat lebih baik daripada tidak beramal sama sekali.
  5. Jangan meninggalkan dzikir karena ketidakhadiran hati. Galau saat berdzikir lebih baik daripada berkhayal yang melenakan.
  6. Jangan meninggalkan perkumpulan orang-orang sholeh karena kecewa. Sabar bersama orang-orang yang sholeh lebih baik daripada keceriaanmu bersama orang-orang yang banyak berbuat dosa.
  7. Jangan meninggalkan amanah karena berat. Beratnya amanah yang kau emban sebanding dengan beratnya timbangan amal sholeh yang akan kau dapatkan nanti.
  8. Jangan meninggalkan peperangan karena terluka. Kematian di medan perang lebih baik daripada hidup dalam kelalaian.
  9. Jangan meninggalkan cinta karena cemburu. Hidup tanpa cinta hanya akan melahirkan kegersangan jiwa.
  10. Jangan meninggalkan persaudaraan karena merasa tidak nyaman. Ketidaknyamanan dalam bersaudara masih lebih baik daripada merasa gagah dalam kesendirian.

Semoga Bermanfaat . . . .

Source: unknown

Saturday 28 September 2013

Pengertian Software/Perangkat Lunak Komputer

Seringkali kita mendengar ataupun membaca kalimat software (perangkat lunak) di dalam dunia teknologi informasi. Namun, banyak dari kita belum benar-benar mengetahui Sebenarnya apa sih software itu? 

Pengertian Software

Perangkat lunak merupakan nama lain dari software. Software memiliki sifat tidak dapat disentuh dan dilihat secara fisik, berbeda dengan hardware atau perangkat keras yang merupakan komponen nyata yang dapat diliat dan disentuh langsung oleh manusia. Meskipun software tidak dapat disentuh dan dilihat secara fisik setiap manusia dapat mengoprasikan software.

Pengertian Software komputer adalah sekumpulan data elektronik yang terdapat di dalam komputer, data elektronik tersebut dapat berupa program atau instruksi yang akan menjalankan suatu perintah. Melalui sofware inilah suatu komputer dapat menjalankan suatu perintah sehingga dapat dioperasikan.

Jenis Software 

Software dibagi menjadi 3 (tiga) menurut jenisnya, antara lain; Program Aplikasi, Sistem Operasi, dan Bahasa Pemrograman.

Jika dilihat berdasarkan distribusinya software dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu software berbayar, software gratis atau free ( Freeware, free software, shareware, adware).

Software berbayar

Software berbayar merupakan software yang dibuat dan didistribusikan dengan tujuan komersil, setiap pengguna yang ingin menggunakan atau mendapatkan software tersebut harus mengeluarkan sejumlah uang untuk membelinya kepada pihak yang mendistribusikannya. Pada umumnya para pengguna software berbayar dilarang untuk menyebarluaskan software tersebut tanpa izin. Sehingga orang lain tidak dapat memilikinya secara gratis.

Freeware

Freeware adalah software yang memiliki hak cipta yang gratis digunakan tanpa batasan waktu, dalam bahasa lain dikatakan bahwa freeware merupakan program yang didistribusikan secara gratis tanpa biaya tambahan.

Free Software

Free Software lebih mengarah kepada bebas penggunaan tetapi tidak sepenuhnya gratis. Letak intinya karena bebas untuk mencoba perangkat lunak Open Source. free software tidak mengarah kepada gratis pembelian tetapi penggunaan dan distribusi.

Shareware

Shareware juga bebas tetapi memiliki batasan waktu. Shareware adalah program terbatas yang didistribusikan baik sebagai trial atau versi evaluasi dengan fitur atau fungsi yang terbatas atau dengan menggunakan batas waktu yang ditetapkan (misalnya 30 hari) . Dengan demikian, memberikan pengguna kesempatan untuk menguji produk sebelum membeli dan kemudian membeli versi lengkap dari program.

Adware

Perangkat lunak yang dapat ditemukan bebas sepenuhnya, namun termasuk dalam program periklanan, distribusi jenis ini disebut Adware.

Friday 27 September 2013

PEMBEBASAN BEA MASUK, BERKAH ATAU BENCANA?

Pembebasan pengenaan bea masuk (BM) kedelai impor hingga NOL persen mendapat protes dari berbagai kalangan. Kebijakan yang diambil tersebut dinilai tidak berpihak kepada para petani produsen kedelai dalam negri. Terlihat dari banyaknya protes yang dilakukan berbagai pihak atas berjalannya kebijakan ini.

Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) menilai kebijakan lain pemerintah yang juga tidak pro petani, yaitu perubahan aturan yang berisi keleluasaan pihak-pihak yang bisa mengimpor kedelai. "seperti, Perusahaan Umum (Perum), Badan Usaha Logistik (Bulog), Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Koperasi dan swasta," ujar manajer advokasi dan jaringan KRKP Said Abdullah, Rabu (25/9) (Harian Republika)

Pandangan saya atas hal yang terjadi adalah bahwa pemerintah benar-benar ingin memudahkan para konsumen untuk dapat menikmati pangan kedelai dengan mudah, dengan harga yang murah dan kualitas bagus. Tulisan ini bukan ingin berpihak kepada para pemegang kebijakan, melainkan untuk mengkaji dari berbagai sisi mana saja sehingga terjadi bea masuk yang gratis.

Indonesia dengan limpahan Sumber Daya Alam dan Sumber Daya Manusia yang sangat banyak memiliki gap yang sangat besar. Kurangnya keahlian serta melimpahnya SDA menjadikan minimnya produk berkualitas yang ada di negri ini. Menjadi kewajiban pemerintah untuk kembali mengkaji ulang agar dapat menyatukan antara keahlian dengan SDA yang ada, sehingga negri ini bisa kuat dari segi produksi barang dalam negri. Memang, kebijakan impor seringkali merugikan Indonesia, mulai dari penyebab utama berkurangnnya devisa sampai menjadikan karakter bangsa yang selalu bergantung kepada produk-produk luar, sehingga orang-orang yang ada di dalam negri merasa enggan untuk turun ke dunia produksi contoh besarnya adalah berkurangnya jumlah petani setiap tahunnya, yang mereka rasakan adalah pemerintah enggan untuk membantu dan menyupport keadaan sektor pertanian di Indonesia.

Bangun kembali negri ini, hilangkan ketergantungan impor dan mulailah berpihak kepada para pahlawan swasembada pangan. Selamatkan Indonesia

Thursday 26 September 2013

ETIKA PECINTA ALAM

Pecinta Alam, sebutan bagi mereka yang suka dengan alam. Namun, tidak banyak dari mereka yang mencintai alam tidak menanamkan nilai 'cinta' tersebut ke dalam sanubari. Tulisan ini mewakili teriakan hati atas pemandangan nyata di setiap tempat yang dikunjungi, mulai dari alam darat, laut serta pegunungan luas.

Perjalanan (pariwisata) yang saya jalani hampir setiap pekan memang selalu menyenangkan hati, disamping me'refresh' fikiran dari segala kegiatan yang ada, juga membuat saya semakin mensyukuri dapat hidup di negri yang penuh dengan keindahan alam.

Namun, keindahan yang ada sudah lama terganggu dengan kehadiran sampah di hampir setiap tempat yang saya lalui, mulai dari tumpukan sampah di selokan, di jalur pendakian sampai di lautan luas. Mungkin ini salah satu penyebab terbesar mengapa dunia pariwisata di negri yang menyimpan jutaan keindahan selalu sepi dari pengunjung, banyak dari mereka malas kembali berkunjung karena kesan negatif yang didapat setelah pulang dari lokasi.

Himbauannya adalah, bagi mereka yang benar-benar menyebut dirinya pecinta alam maka cintailah alam ini 100%, lindungi lingkungan dan jaga kebersihan demi keindahan yang nyata.

Friday 20 September 2013

NASEHAT ALI BIN ABI THALIB

- Dosa terbesar adalah ketakutan,
- Rekreasi terbaik adalah bekerja,
- musibah terbesar adalah keputusasaan,
- keberanian terbesar adalah kesabaran,
- guru terbaik adalah pengalaman,
- misteri terbesar adalah kematian,
- kehormatan terbesar adalah kesetiaan,
- karunia terbesar adalah anak soleh,
- sumbangan terbesar adalah berpartisipasi,
- modal terbesar adalah kemandirian.

Tuesday 10 September 2013

MENYIKAPI KEKURANGAN

Selepas dzuhur tadi saya dipertontonkan oleh pemandangan yang 'biasa' ada dimana-mana, akan tetapi barusan suasana hati terasa berbeda dimana sosok laki-laki dengan perawakan kurus dan kondisi tubuh tidak sesempurna kebanyakan dari kita semua sedang menjajakan dagangannya (air mineral) di tangga Masjid Andalusia, Sentul City. Langkah kaki terhenti ketika di ujung anak tangga yang saya pijak dan saya memutuskan kembali untuk membeli air mineral yang sebenarnya saya bisa dapatkan secara cuma-cuma di ruang kampus.

Kalimat kagum dan malu kepadaNya menghiasi isi kepala ketika berjalan menuju ruang kelas di kampus. Kagum karena dengan segala kekurangannya ia masih dapat berusaha untuk tidak menyerah dalam menghadapi hidup ini dengan menjual air mineral. Malu, karena saya dengan kesehatan dan segala kelengkapan yang ada pada tubuh ini masih terbuai dengan kenikmatan yang ada tanpa mensyukuri dan belum berusaha apa-apa.

Sadarilah, kita biasa mendikte hidup ini, bahkan seringkali kita mengkritik dengan mencari kambing hitam untuk keuntungan diri kita sendiri. Kita selalu ingin sesuatu yang lebih tanpa mau merasa kekurangan dan dirugikan. Merasa ingin selalu bahagia tanpa ingin bersusah-susah mencapai kebahagiaan tersebut.

Semoga dengan kejadian ini kita benar-benar tersadarkan untuk lebih bersyukur, lebih semangat dalam menjalani hidup ini, dan lebih menghargai segala sesuatu yang kita miliki. Dan ketika kepala kita mulai besar, keluarlah! segera melangkah ke tempat-tempat kumuh, lihatlah kebahagiaan anak-anak yang bermain dengan segala kekurangannya, dan lihatlah para orang tua yang masih saja bekerja untuk tetap berjuang menjalani hidup ini.

Jangan silau dengan kenikmatan hidup, syukuri apa yang ada.

Saturday 7 September 2013

SOAL SEMANGAT

Lagi-lagi petang ini soal semangat, seringkali kita lalai disebabkan kemalasan yang sering muncul secara tiba-tiba, rancangan kehidupan yang sudah di setting seindah mungkin dan terbayang kebahagian di masa depan perlahan pudar bak air yang menguap terkena cahaya matahari dan membaur kemana-mana entah dapat berkumpul kembali atau tidak.

Akan tetapi sebenarnya kita terlalu kerdil jika harus memutuskan diri jatuh kedalam jurang keputusasaan, karena permasalahan besar seringkali dipecahkan oleh langkah kecil. Seperti halnya petang ini, ketika fikiran menghendaki untuk bermalas-malasan di atas kasur, saya dihadapkan oleh sebuah buku yang berjudul Fikih Ekonomi Umar bi Al-Khathab karya DR. Jaribah bin Ahmad Al-Haritsi. Buku yang memiliki 791 halaman ini sedikit menyibukan otak untuk memikirkan betapa hebatnya penulis buku ini, ia dapat menyelesaikan tulisan yang notabene adalah pemikiran khalifah ke-2 Umar bin Al-Khathab seputar dunia ekonomi. Terhenyak, dan kalimat ini tidak sengaja keluar melalui angan-angan"subhanalladzi kholaqo-l-insaan bi ahsani taqwiim" Maha suci Allah yang telah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya ciptaan.

Saya sangat yakin, DR. Jaribah bin Ahmad Al-Haritsi salah satu manusia yang juga pernah merasakan rasa malas, namun beliau tetap dapat menjaga konsistensi semangatnya agar tetap berada pada jalurnya, bukan dijinakkan oleh virus putus asa. Jika beliau saja sudah hebat apalagi mereka, para ulama muslim terdahulu semacam Al-Kawarizmi, Ibnu Sina, Imam 4 madzhab, Abu Yusuf, Ibnu Khaldun serta para cendekiawan muslim yang mendedikasikan diri mereka untuk mengabdi kepada Allah subhanahu wa ta'ala.

Lagi-lagi pada intinya bagaimana menghidupkan niat, menegakkan istiqomah dan loyal terhadap segala perjanjian.

Allahu Akbar.

Friday 6 September 2013

DINAMIKA NEGRI, IRONI ATAU KEBERKAHAN TERSENDIRI?

Petang ini tiba-tiba saya ingin menulis, keadaan negri yang menggetarkan jari ini untuk bergegas menekan tiap tombol alfabet yang terletak pada keyboard laptop Toshiba Satellite L640 untuk memuntahkan seluruh kalimat yang terpenjara dalam otak ini. Miris, kalimat kecil yang mampu terucap untuk menggambarkan kesan hati terhadap keadaan yang ada.

Bagaimana tidak, Indonesia dengan segala kekayaan sumber daya alam yang dimilikinya dan potensi sumber daya manusia yang luar biasa menjadikannya bak primadona yang menawan di muka bumi. Namun, headline berita akhir-akhir ini menggambarkan betapa negri ini tidak terurus seperti bagaimana seharusnya. Negri yang harusnya maju ini justru cenderung menuju perkembangan yang mengalami kemunduran dari segala sisi. Mulai dari merosotnya rupiah hingga Rp 11.720/$ sampai Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia sesi II ditutup pada angka 4,072.354.

Hal di atas menggambarkan bahwa sektor perekonomian negri ini sedang diterpa badai, para pemegang kebijakannya sedang diberi sedikit kesibukan untuk dapat lebih mencurahkan fikiran dan memberikan segenap waktunya untuk mengeluarkan negri ini dari permasalahan yang terjadi, dan diberi kesempatan untuk sedikit lebih banyak memikirkan rakyatnya.

Tulisan ini bukanlah gambaran atas keluhan atau ingin mencaci atas kinerja para pimpinan di atas sana, karena saya yakin mereka adalah orang-orang pilihan yang memiliki kapasitas dalam bidangnya serta telah berusaha sangat keras dan berani mengorbankan banyak waktunya untuk kemaslahatan negri ini, bahkan seringkali mereka merelakan waktu untuk tidak bersama keluarga yang banyak orang tidak rela untuk melakukannya. Justru parahnya kita yang seringkali tidak berkontribusi untuk negri tapi mengeluarkan kalimat yang bersifat mengkritik serta merasa ‘sok’ tau atas segala persoalan yang sedang terjadi.

Harapan besar saya, semoga atas kejadian ini para pemegang kebijakan semakin ‘arif dalam membangun sistem, bijak menjaga dirinya untuk tidak terjun ke jurang hitam dunia pemerintahan serta terjaga dari godaan uang suap dan uang haram yang memang bukan diperuntukan bagi mereka.

Saat ini saya hanya mampu melukiskannya dalam tulisan yang singkat ini, semoga lain waktu dapat berkontribusi langsung dalam pengentasan permasalahan yang ada di negri ini. Karena satu hal yang pasti, dimanapun kaki ini berpijak maka saya juga memiliki tanggung jawab atas apa yang terjadi disekitar.

Elysium Dan Kondisi Dunia

Beberapa waktu lalu saya menyaksikan movie yang berkisah kehidupan pada tahun 2154, dimana ada dua kelompok manusia. Yang pertama adalah sangat kaya yang tinggal di Elysium, stasiun ruang angkasa buatan manusia yang dibangun oleh Armadyne Corporation. Sisanya hidup dalam kepadatan di muka bumi.

Bukan hal mustahil hal ini akan terjadi, sama seperti tekhnologi mutakhir dimana dahulu kala setiap orang tidak percaya bahwa manusia yang terpisahkan oleh jarak dapat berbincang dalam satu waktu. Ketidakpercayaan tersebut terpatahkan ketika Alexandre Graham Bell menemukan alat komunikasi berupa telepon.

Tinggal bagaimana setiap orang waspada agar hal ini tidak terjadi, karena apabila terjadi maka kehancuran akan semakin nyata ketika jurang pemisah antara si kaya dan si miskin semakin terlihat jelas.