Asma'ul Husna

Laman

Tuesday 30 December 2014

Depopulasi Muslim Indonesia



Pagi tadi saya mendapat kiriman pesan dari rekan terkait Depopulasi Muslim Indonesia, peringatan dari Habiburrahman El-Shirazy

Saya membaca dengan seksama, dan apa yang terbaca adalah gambaran nyata apa yang terjadi di negri ini. Memang bagi sebagian orang berpendapat bahwa Indonesia bukanlah negara Islam, Indonesia negara siapapun.

Ada rasa sedih dalam hati ketika membacanya, di satu sisi saya tidak dapat memungkiri bahwa umat Islam masih terpecah belah, mementingkan golongannya sendiri sehingga lupa untuk bersatu padu. Sisi lainnya, arahan media menjurus kepada berita-berita yang sama sekali tidak ada bobotnya, jauh dari ajaran moral malah mengajarkan kepada anak-anak bangsa untuk hidup bebas sesuai keinginannya.

Berikut tulisan yang saya dapat dari rekan saya:

Adiba Hasan|News

Ilustrasi - Depopulasi Muslim Indonesia, peringatan dari Habiburrahman El-Shirazy

JAKARTA (Arrahmah.com) - Mengutip laporan MINA pada Selasa (2/12/2014), Habiburahman El-Shirazy, penulis novel yang sering disapa Kang Abik ini mengatakan bahwa kaum salibis Indonesia tercatat terus mengalami peningkatan populasi. Sementara ummat Islam kian menurun populasinya (depopulasi), baik atas kelahiran atau perpindahan agama (-red).

Pada tahun 80-an penduduk Muslim di Indonesia masih lebih dari 90%, tahun 2000 populasi Muslim turun ke angka 88,2%, dan tahun 2010 turun lagi menjadi 85,1%. Di Indonesia pertumbuhan agama Islam justru menurun drastis, seperti data di bawah ini:

Berdasarkan hasil riset Yayasan Al Atsar Al-Islam (Magelang) dan dalam rangkaian investigasi diperoleh data bahwa, Kristen dan Khatolik di Jateng telah meningkat dari 1-5 % diawal tahun 1990, menjadi 20-25% dari total jumlah penduduk.

Dari laporan Riset Dep. Dokumentasi dan Penerangan Majelis Agama Wali Gereja Indonesia, sejak tahun 1980-an setiap tahunnya laju pertumbuhan umat:

Khatolik: 4,6%,
Protestan 4,5%,
Hindu 3,3%,
Budha 3,1% dan
Islam hanya 2,75%.

Dalam buku Gereja dan Reformasi penerbit Yakoma PGI (1999) oleh Pendeta Yewanggoe, dijelaskan jumlah umat Kristiani di Indonesia (dari Riset) telah berjumlah lebih 20%. Sedangkan Global Evangelization Movement telah mencatat pertumbuhan umat Kristen di Indonesia telah mencapai lebih 40.000.000 orang (19 % dari total 210 jt jumlah penduduk Indonesia).

BPS (Badan Pusat Statistik) Indonesia melaporkan penurunan jumlah umat Islam di Indonesia. Contohnya di Sulawesi Tenggara turun menjadi 1,88% (dalam kurun waktu 10 tahun).  Demikian pula di Jawa Tengah, NTT dan wilayah Indonesia lainnya.

Dalam Kiblat Garut 26 Juni 2012, Menteri Agama RI saat itu, Suryadharma Ali mengatakan, dari tahun ke tahun jumlah umat Islam di Indonesia terus mengalami penurunan. Padahal di sisi lain, jumlah penduduk Indonesia terus bertambah. Semula, jumlah umat Islam di Indonesia mencapi 95 persen dari seluruh jumlah rakyat Indonesia. Secara perlahan terus berkurang menjadi 92 persen, turun lagi 90 persen, kemudian menjadi 87 persen, dan kini anjlok menjadi 85 persen.

Menurut data Mercy Mission, sebanyak 2 juta Muslim Indonesia murtad dan memeluk agama Kristen setiap tahun.

Jika ini berlanjut, diperkirakan pada tahun 2035, jumlah umat Kristen Indonesia sama dengan jumlah umat Muslim. Pada tahun itu, Indonesia tidak akan lagi disebut sebagai negara dengan penduduk mayoritas Muslim.

Hal tersebut ditanggapi Kang Abik, dengan membandingkannya dengan kondisi Muslim Filipina. Ia mengatakan bahwa, "Dahulu, wilayah Mindanau, Filipina Selatan mayoritas penduduknya adalah Muslim, sekarang menjadi minoritas.

Berdasarkan data statistik pada Jurnal Ayat Az-Zaman, no. 15, 2005, h.15, pada tahun 1918, Muslim 49%, kristen 22%. Namun dalam kurun waktu 50 tahun kemudian, yaitu tahun 1970, Muslim 19,43%, sementara kristen 75,12%.

Na'udzubillahi min dzalik, "sejak saat itu sampai sekarang, Muslim Mindanau menjadi minoritas yang harus berjuang, sekadar untuk menentukan nasib sendiri," pungkas Kang Abik.

Maka akankah kita kaum Muslimin berleha-leha atas aneka pemurtadan yang dilakukan para misionaris atau bangga dengan keturunan Muslim "sengaja dibuat sedikit" (baca: depopulasi Muslim lewat propgram KB) dan tidak jelas akidahnya? Mari kita lanjutkan dakwah ini, agar Malaikat tidak bertanya mengapa kita dahulu membiarkan saudaranya disesatkan oleh kaum yang mentigakan Allah subhanahu wata'ala. (adibahasan//arrahmah.com)
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Monday 29 September 2014

UMUR


Siang ini sengaja ingin mengutak-atik blog yang sudah mulai terisi oleh sarang laba-laba. Rutinitas harian membuat jari-jari ini enggan untuk membersihkannya dengan tulisan. Hampir dua bulan lamanya aku tidak menggerakkannya di atas nuts keyboard komputer, padahal bisa saja setiap hari aku menulis sepatah dua patah bahkan 10 patah kata didalamnya, tapi rasa malas selalu hadir menemani hari-hari dan berusaha mencegah produktivitas diri untuk keluar dari tubuh ini.

Siang ini berbeda, semoga selalu berbeda dan semakin semangat untuk terus menulis. Ya, tulisan ringan namun sarat akan nasihat khususnya bagi diri sendiri, nasihat untuk selalu lebih baik kedepannya, bukan nasihat yang berisi sindiran bagi orang lain.

Beberapa waktu lalu saya mendengar seseorang mengatakan "Age is just a number" kalo tidak salah jika dipahami menggunakan bahasa Indonesia memiliki arti "umur hanya angka semata". Lebih luasnya yang saya pahami adalah bahwa setiap makhluk yang hidup memiliki umur, dan umur bukanlah parameter seseorang dikatakan hebat, Mungkin sebagian orang menggunakan umurnya semata-mata untuk dikatakan senior oleh sebagian lainnya, tapi banyak juga yang mulai menyadari bahwa umur bukanlah parameter kehebatan. Dewasa ini banyak sekali kita jumpai mereka yang sangat teramat muda memiliki kualitas diri yang jauh lebih hebat dari diri kita, banyak hal yang tidak bisa kita lakukan tetapi mampu dilakukan oleh mereka yang jauh umurnya dibawah kita.

Dengan kata lain bahwa kualitas diri lah yang membedakan antara manusia satu dengan manusia lainnya, bahkan bisa saja mereka yang berumur tidak dianggap karena tidak memiliki pengaruh apapun dilingkungannya, bahkan banyak mereka yang masih sangat muda menjadi tumpuan untuk kesuksesan suatu kelompok karena kualitas dirinya yang bagus.

Bahkan di sisi Allah subhanahu wa ta'ala, yang menjadi tolak ukur tinggi rendahnya derajat seseorang adalah ketaqwaannya, bukan umurnya. Hal ini menegaskan bahwa umur bukanlah suatu parameter untuk menjadi hebat, melainkan ia hanyalah angka yang harus disyukuri, semakin tua seseorang maka haruslah semakin bersyukur, karena itu adalah kasih sayang yang Allah atas umur panjang yang Dia berikan.

Bersyukur atas umur yang diberikanNya, pergunakan dengan baik dan teruslah memperbaiki diri.

Monday 4 August 2014

Semua Akan Sendiri

Lebaran, istilah yang biasa disebut umat muslim di Indonesia setelah sebulan lamanya berpuasa ramadhan. Di Indonesia juga lebaran identik dengan arus mudik, mudik yang pada esensinya adalah pulang ke kampung halaman bagi mereka yang merantau ke kota orang untuk berkumpul bersama sanak saudara.

Tulisan ini ditulis setelah 24 kali lamanya penulis melakukan arus mudik, mulai dari tahun kelahiran hingga tahun ini 1435 H.

Setiap anak kecil bahagia ketika orang tuanya pergi mudik, karena dalam bayangannya ia akan bertemu saudara-saudaranya dan bermain bersama penuh canda tawa. Pun begitu dengan yang dirasakan orang tuanya, mereka bahagia dapat mengunjungi kampung halaman dan berkumpul dengan ayah bundanya untuk tetap menjalin silaturahim. Seperti halnya saya, dulu sangat senang ketika diajak mudik lebaran, saya dapat bermain bersama saudara dan pada hari raya saya merasa senang karena diberi uang oleh saudara. Sampai ketika orang tua melangkahkan kaki untuk pulang Cibubur untuk kembali melaksanakan rutinitas saya nangis, merasa bahwa kebahagiaan dalam keramaian mulai pergi menjauh.

Sampai hari ini di umur saya yang ke 24, di depan bukit tanpa penghuni saya menuliskan tulisan ini, tulisan yang bagi saya memiliki jutaan makna.

Lebaran kali ini saya melakaanakan mudik bersama keluarga dan saudara yang tidak lain adalah kakak kandung dari ibu saya, ditambah dengan tante ipar dan 4 orang anaknya yang masih balita. Ketika saya tanya, mereka sepakat menjawab ingin bermain dengan si A, si B atau siapalah yang berkesan bagi mereka di hari yang lalu. Hari demi hari berlalu sampai tiba di hari ini, hari dimana keluarga saya harus kembali dan saya ditinggal karena harus pulang beberapa hari kemudian. Saya melihat ketidak relaan saudara-saudara kecil saya untuk pulang, bahkan 2 diantara mereka tidak mau pulang. Dalam bayangan saya "dik, pulanglah, teman bermainmu sudah pulang, saya pun pernah merasakan apa yang kamu rasakan hari ini". Dengan raut wajah sedih mereka menaiki mobil untuk pulang bersama ayahnya, raut wajah mereka tidak dapat menutupi kesedihan yang mereka rasakan.

Begitupun yang ditinggali pulang, dulu waktu nenek masih hidup, saya melihat raut wajah sedih nenek melepas kepergian kami untuk kembali pulang. Sekarang paman kami yang lebih sering melepas kepergian pasca lebaran, karena paman kami yang menghuni rumah yang pernah dihuni oleh (Alm) nenek. Ketika mereka sudah pada pulang saya kembali bersama paman dan memasuki ruangan yang pagi tadi masih ramai oleh candaan saudara-saudara kecil. Sekarang, hanya sepi seperti biasa yang menemani.

Di sinilah letak keindahan itu, saya dapat merasakan kasih sayang keluarga, kasih sayang saudara serta kasih sayang teman-teman yang jarang bertemu. Jika setiap hari bertemu, akankah kebahagiaan selalu menemani? Pada hakikatnya setelah kebahagiaan pasti ada kesedihan, pun seperti itu sebaliknya. Jika saat ini kita masih ramai dikelilingi keluarga, maka pada saatnya kita pasti akan ditemani kesendirian.

Ya Allah, terima kasih atas kehidupan yang indah ini.

Thursday 10 July 2014

REHAT

Jiwa-jiwa yg terus kita gunakan mengejar dunia adakalanya perlu direhatkan. Luka hatinya diobati. Imannya disuburkan. Ketaatannya dirapihkan.

Menjadi sbh kebiasaan Muadz bin Jabal mengingatkan para sahabat utk sejenak merapihkan keimanan. "Ijlis bina nu'minu sa'ah. Mari, kita duduk sejenak utk merapikan iman kita."

Muadz dan para generasi terbaik umat ini sadar betapa hiruk pikuk dunia mbawa kecenderungan hati menjadi kian melenakan.

Maka dalam hidup, kita memerlukan semacam terminal rehat, "The elloquency of silence" kata Ivan Illich. Yakni kefasihan dalam diam..

Diam utk mendalami betapa kita terlalu lama disibukan dunia. Diam utk menginsafi betapa terlalu banyak lisan kita berkata-kata.

Akhi, saat kekhusyuan kita semakin jauh. Saat air mata kita kian mengering, dan saat iman tak lagi terasa manis dalam hati.. Saat itulah mungkin Allah tengah mengundang kita pada  terminal rehat di malam-malam sepertiga.

Allahumma ij'alil hayata ziyadatan lana fi kulli khaiir, waj'alil mauta rohatan lana minkulli syarr. Jadikan ya Allah, kehidupan kami sbg sarana menambah segala kebaikan. Dan jadikan kematian kami sebagai rehat dari segala keburukan.

Salam.
Hamba yg tersaruk mengejar Ramadhan

Oleh :
Dea Tantyo
Alumni 61-2006
** @Gamis61 (Keluarga Alumni Rohis SMAN 61 Jakarta) **
#edisi12

Monday 30 June 2014

Cukang Taneuh (Green Canyon/Ngarai Hijau), Ciamis


Selasa, 17 Juni 2014 saya bersiap berangkat menuju Cukang Taneuh atau Green Canyon (Ngarai Hijau), tempat ini adalah salah satu objek wisata yang paling saya suka, meskipun masih banyak objek wisata indah lainnya di negri ini.

Sunday 29 June 2014

Kala Sang Surya Hampir Tenggelam


Sore itu ketika ku mendapatkan jatah libur satu pekan kukayuhkan sepeda tuaku menuju rumah ayah, rumah yang tidak jauh dari tempatku tinggal, rumah yang selama ini menjadi tempat persinggahan kala hatiku gundah, rumah usang yang sebenarnya sudah tidak layak huni.

Thursday 12 June 2014

KOPI SEMANGAT


Puluhan tahun sudah saya hidup di dunia ini, sebentar lagi (jika Allah menghendaki) saya mencapai seperempat abad. Umur yang patut disyukuri, karena banyak dari saudara-saudara kita yang tidak merasakannya, meskipun banyak juga yang merasakannya bahkan mencapai umur 100 tahun.

Pagi ini saya tidak ingin berbicara tentang umur, karena kita semua tahu bahwa umur manusia sudah ada yang menentukan dan kita sama sekali tidak dapat ikut campur didalamnya. Banyak manusia yang terlihat bugar tiba-tiba meninggal dunia, banyak juga mereka yang mengalami kecelakaan hebat tapi ajal tak menjemputnya, dan ada beberapa yang mencoba bunuh diri tapi gagal. Ya itulah hidup, manusia hanya dapat berharap dan Tuhan-lah yang menentukan, jika saya, ya Allah subhanahu wa ta'ala yang menentukan.

Pagi ini hampir terasa sama seperti pagi-pagi biasanya, kalimat "hampir" sebelum kalimat terasa mengindikasikan bahwa ada yang berbeda pagi ini. Tidak seperti biasanya, saya tersadarkan oleh tumpukan tugas yang mana itu adalah tanggungjawab saya, tugas yang selama ini terabaikan kembali ke permukaan untuk minta diselesaikan. Meskipun pagi-pagi sebelumnya saya juga berkutat dengan tugas, tapi kali ini berbeda, ya tingkat kefokusan saya harus ditingkatkan. Jika sebelumnya gadget selalu menemani, saat ini mau tidak mau saya harus menjauhkannya untuk bisa fokus mengerjakan tugas.

Sebenarnya jika dilihat tidak ada yang spesial dari tulisan ini, tulisan ini hanya sebagai teman untuk saya selalu ingat akan kewajiban yang harus dipenuhi keberadaannya, tulisan yang menjadi motivasi bagi siri saya sendiri, syukur-syukur jika orang lain juga termotivasi. Tulisan ini juga menjadi kopi semangat untuk dapat bergadang dalam kefokusan.

Pada akhirnya saya menyimpulkan, jika ingin fokus ada beberapa hal kecil yang harus dilakukan
  1. Niat, ikat kepala kencang-kencang dan katakan dengan lantang dalam hati bahwa kita bisa!
  2. Jauhkan sarana yang dapat mengganggu untuk sementara waktu seperti gadget.
  3. Ingat, tujuan di dunia ini hanya melakukan yang terbaik untuk dimintai pertanggungjawabannya.
  4. Umur tidak ada yang dapat memastikan.
  5. Bayangkan kebahagiaan masa depan yang akan diraih jika kita terus bersemangat untuk bersungguh-sungguh
Masih banyak sebenarnya yang harus diingat, lima poin di atas sedikit mewakili semuanya, semoga kopi semangat ini bisa menemani kita untuk terus bersungguh-sungguh

@Rikza_Adhia90

Wednesday 28 May 2014

Cerdas Memilih


Katanya sekarang musimnya politik, pesta demokrasi dan pestanya rakyat, tapi saya sama sekali tidak memahami arti sesungguhnya dari pesta yang dimaksud. Karena setahu saya pesta merupakan suatu acara yang didalamnya dihiasi kesenangan dan kebahagiaan antara dua orang atau lebih, jika sendirian mungkin itu hanya kebahagiaan pribadi.

Tuesday 20 May 2014

Keluarga Kecil di KSEI Progres

 

Petang ini ingin sekali saya menuliskan kisah tentang salah satu keluarga kecil yang saya miliki di kampus STEI Tazkia. Bertempat di Wisma Sunyaragi, sebuah hotel sederhana di kota Cirebon tempat dimana saya bermalam sampai dua hari kedepan.

Mewariskan Masa Depan

Cirebon, Selasa 20 Mei 2014

Pukul 09.00 kereta yang saya tumpangi memasuki stasiun Cirebon, kereta Cirebon Express yang berangkat dari stasiun Gambir pukul 06.00 menempuh perjalanan + 3 jam sampai akhirnya tiba di tujuan. Pada perjalanan kali ini saya diberi kesempatan untuk menyambangi kota Cirebon, dengan tujuan menambah pengalaman meski terdapat tujuan utama. Bersama satu rekan saya, kami menunggu jemputan untuk mengantarkan kami menuju tempat penginapan.

Sunday 11 May 2014

Apakah yang Telah Diajarkan Para Orang Tua Terhadap Anak-Anaknya?

Tulisan Asma Nadia dalam Republika Online


Seorang gadis yang masih sehat mengutarakan kebenciannya terhadap ibu hamil di kereta api yang tiba-tiba minta duduk. Menurutnya, kenapa para ibu hamil tidak berangkat pagi-pagi dari stasiun yang sekalian jauh untuk memperoleh tempat duduk?

Saturday 26 April 2014

Bagaimana Menegur Saudara, Rekan, Karyawan Ketika Mereka Melakukan Kesalahan

Dunia semakin tua, kehidupan pun sudah sekian lama berjalan, problematika makin beragam mulai dari persoalan A – Z seringkali dijumpai setiap harinya, entah itu persoalan diri sendiri, persoalan terhadap keluarga, persoalan dengan rekan sahabat maupun persoalan antar pegawai. Pada kesempatan kali ini saya akan membahas sedikit terkait tata cara menegur, memarahi atau menasihati kepada rekan kita jika kita melihat mereka melakukkan kesalahan. Baik itu kesalahan yang dilakukan keluarga sendiri, teman sepergaulan dan khususnya yang sering terjadi adalah kesalahan yang dilakukan oleh pegawai terhadap pekerjaannya dan bagaimanakah cara atasan menegur/mengingatkan terkait hal ini?

Suatu ketika saya sedang iseng membaca buku Manajemen Syari’ah – Sebuah kajian Historis dan Kontemporer karya Dr. Ahmad Ibrahim Abu Sinn. Tepat pada halaman ke-122 saya tertarik untuk menuliskan tulisannya di blog ini. Berikut potongan tulisan beliau:

Rasulullah memberikan pelajaran bahwa para pejabat dan pegawai harus senantiasa dipantau dan dikoreksi, mereka harus ditunjukan kesalahan yang mungkin mereka lakukan. Akan tetapi, cara mengingatkannya harus bijaksana, tidak bisa dilakukan dihadapan khalayak ramai untuk menjaga kehormatan dan harga diri mereka. Hal ini tercermin dari kasus Iyadh bin Ghanam, pejabat Khalifah Umar r.a. suatu ketika Iyadh melakukan kesalahan, kemudian ditegur secara keras oleh Hisyam bin Hakin didepan orang banyak, sehingga Iyadh marah. Perseteruan ini mereda beberapa malam, kemudian Hisyam mendatangi Iyadh dan meminta maaf. Hisyam berkata kepada Iyadh:
Apakah engkau tidak mendengar bahwa Rasulullah pernah bersabda: “Sesungguhnya orang yang akan menerima siksa paling pedih adalah orang yang paling pedih menyiksa orang di dunia.”
Iyadh berkata:
Aku mendengar apa yang engkau dengar, dan melihat apa yang engkau lihat, apakah engkau tidak mendengar bahwa Rasulullah pernah bersabda: “Barang siapa menginginkan untuk memberikan nasihat kepada penguasa, maka janganlah diperlihatkan secara jelas...”
Jauh sebelum problematika dalam dunia perkantoran, usaha maupun sarana yang mempertemukan antara satu pihak dengan pihak lain terjadi, Rasulullah telah mengemukakan teori agar suatu kelompok dapat berjalan secara harmonis penuh kehangatan kekeluargaan, tidak ada didalamnya pertentangan yang terjadi. 

Kontemporer ini, seringkali suatu perusahaan mengalami penurunan produktivitas bukan hanya disebabkan oleh faktor kurangnya modal. Banyak dari mereka memiliki kekuatan modal namun pada perjalanannya produktivitas yang dihasilkan oleh perusahaan tersebut sangatlah rendah. Hal ini tercermin karena pemilik maupun perumus perusahaan belum memiliki skema manajemen perusahaan yang baik. Salah satunya adalah manajemen didalam hubungan antara atasan dengan para pegawainya, seringkali para pegawai hanya dianggap sebagai faktor produksi, bukan sebagai rekan kerja dan keluarga sendiri yang akan bersama memajukan perusahaan terkait. Seringkali para atasan tidak menganggap bahwa pekerja juga manusia yang memiliki hati nurani. Dimana, ketika hati nurani mereka terganggu, maka output yang mereka hasilkan juga terganggu.

Sering terjadi bahwa beberapa atasan memarahi para pegawainya yang melakukan kesalahan dihadapan pegawai lainnya, mungkin hal ini akan bermanfaat dalam memberikan pelajaran kepada pegawai terkait untuk tidak mengulanginya lagi. Namun, hal seperti ini akan berdampak negatif kepada pegawai terkait karena jauh didalam hatinya ia merasa hina dihadapan rekan kerjanya. Ia merasa kecewa serta memendam rasa kesal yang menyebabkan aktivitasnya berjalan tidak lancar.

Adabnya adalah ketika seseorang melakukan kesalahan terhadap kita maka hendaklah kita memanggilnya untuk mendengarkan penjelasannya baru mengingatkannya, jangan sampai, ketika ia melakukan kesalahan langsung dieksekusi di tempat dan membuat semua orang tahu akan kesalahan yang dilakukannya.

Harapannya, semoga kisah Iyadh di atas dapat memberikan sedikit gambaran bagaimana memperlakukan para pegawai yang melakukan kesalahan dalam pandangan Islam melalui pesan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam.

Thursday 24 April 2014

Budaya Menulis

Sempat merasakan kenikmatan menulis beberapa tahun terakhir, merasa dengan menulis saya dapat sedikit mengekspresikan pengalaman yang terjadi setiap detiknya, juga menumpahkan sedikit ilmu yang didapat dari kehidupan ini. Lambat laun saya pun sadar bahwa menulis adalah aktivitas ringan dengan kekayaan akan makna. Dengan menulis juga membiasakan diri untuk dapat mempertahankan budaya memanfaatkan waktu untuk suatu hal yang produktif.

Sunday 13 April 2014

Etika Usaha: Sikap Ramah

Siang ini hawa di Sentul kurang bersahabat. Terik matahari begitu menyengat kulit dan menyilaukan mata. Saya memutuskan untuk keluar membeli minuman dingin guna melepaskan sedikit dahaga. Bersama seorang teman saya menyusuri jalanan Sentul menggunakan sepeda motor menuju ke arah Babakan Madang, tempat dimana para pedagang menjajakkan dagangannya.

Saturday 12 April 2014

Indonesiaku, Indonesia Kita Semua

Terhenyak hati ini ketika mendengar lantunan lagu Indonesia Jaya. Dengan lirik:

Hari-hari Terus Berlalu
Tiada pernah berhenti
S'ribu rintang jalan berliku
Bukanlah suatu penghalang

Tuesday 8 April 2014

Bolehkah Bermakmum pada Imam yang Rusak Bacaannya?

Diambil dari salah satu artikel di republika.co.id



Pertanyaan:
Bagaimana hukumnya bermakmum kepada imam yang rusak bacaannya? Apakah perlu mufaraqah? Lalu cara mufaraqah dalam shalat bagaimana?

Jawaban

Tuesday 1 April 2014

Ini Semua Tentang Pendidikan

"Tradisi Juara" dua kata ini seringkali saya dengar setelah merasakan perkuliahan di STEI Tazkia mulai tahun kedua. tepatnya ketika saya bergabung di salah satu organisasi tertua di kampus. Maklum, hampir di beberapa event baik regional maupun nasional kami tidak pernah absen merasakan juara. baik itu juara satu maupun ketiga. Pada intinya sering merasakan juara. Sampai-sampai banyak piala yang mampir di etalase lobi kampus serta foto-foto para jawara terpampang di tembok sisi lain lobi.

Sedang Ingin Menulis

Menulis. Yaa, malam ini saya sedang ingin menulis. Entah tulisan apa yang akan ditulis. Pada intinya saya ingin menulis. Melukiskan isi hati yang entah terarah kemana. Pada intinya saya ingin menulis. Menggerakan jari-jari untuk tetap menekan nut keyboard penyanggah PC untuk membuat sebuah tulisan. Yaa untuk sebuah tulisan. Karena pada intinya malam ini saya ingin menulis. Mungkin banyak mereka yang membaca mengaggap saya bagaikan orang bodoh yang membuang-buang waktu karena mengulang-ngulang kalimat pada tulisan ini. Biarkan saja, karena niat awalnya saya ingin menulis. Apapun tulisan yang tertulis, pada intinya ini hanya keinginan saya malam ini untuk menulis.

Menulis sebagai gambaran isi hati, langit-langit angan yang tak bisa dinyatakan di alam realita. Alam yang penuh dengan kegundahan semata. Berbahagialah bagi mereka yang dapat menulis dengan kebahagiaan, karena pada dasarnya kebahagiaan membawa tubuh ini terbang di langit penuh aksara, langit yang menentramkan jiwa, langit dengan jutaan bintang dan satu bulan sebagai penanda keindahan.

Menulis. Yaaa, saya sedang ingin menulis.

Sunday 23 March 2014

Bergerak, Bergerak dan Bergerak

Kesyukuran yang tak terhingga saya haturkan kehadirat Allah Subhanahu Wa Ta'ala yang telah memberikan kekuatannya kepada saya sehingga masih dapat menulis sepatah dua patah kata di blog ini.

Bertepatan dengan pergantian siang ke malam dan berada diantara maghrib dan isya ini saya berdo'a semoga kita selalu dilindungi oleh Allah dan diberkahi setiap langkah kita di muka bumi ini. Amin

Hari ini terasa begitu istimewa, meskipun lelah tapi itu bukan menjadi suatu alasan untuk tidak menuliskannya di blog ini.

Dzhuhur tadi saya masih merasakan hawa Jakarta yang panas, dilanjutkan ashar di Bekasi dan Mghrib ini dapat sholat di Bogor. Subhanallah, bukankah ini merupakan karunia yang Allah berikan. Kesehatan yang entah berapa harganya jika diuangkan, kekuatan melangkah yang entah berapa harganya jika ditukarkan dengan tumpukan emas.

Saya teringat dengan pepatah yang dulu pernah dipelajari di sekolah "Negri 5 Menara" dulu. Kurang lebih jika diartikan seperti ini "Bergerak lah, maka kamu akan mendapatkan pengganti orang-orang yang kamu tinggalkan (sementara)". Maksudnya adalah kita dianjurkan untuk bergerak ke lain tempat agar tidak berdiam diri, karena meski bagaimanapun sesuatu yang diam itu bisa merusak. Seperti halnya air, jika ia diam di suatu tempat maka akan menjadi tempat yang nyaman bagi kumpulan bibit nyamuk yang siap menebarkan penyakit bagi manusia. Jika nyanuk dapat mengancam manusia, bagaimana jika manusia yang diam dalam pergerakan. Pastinya ia tidak akan mengetahui apa-apa dan berargumen seenaknya.

Oleh karenanya, bergeraklah, buka mata dan belajarlah pada kehidupan ini. :)

Balada Politik Negri

Pesta Rakyat...!! Katanya

Tapi saya sebagai rakyat tidak merasa bahwa saya berpesta. Saya hanya melihat orang lain berpesta, mengeluarkan banyak uang untuk mencetak, menyebarkan dan memasang banner, umbul-umbul, spanduk, brosur sampai membuat acara yang sebenarnya 'tidak bermanfaat'. Namun hal ini selalu terulang setiap 5 tahun sekali di negri ini. Ya, mungkin karena sudah amanat undang-undang dari hasil kesepakatan internasional supaya negara ini berjalan dengan baik.

Mental Jagoan

Bismillah....
Hujan kecil menghujam Ibu Kota pagi ini. Rencana jogging pun terpaksa di'pending' untuk menjaga kondisi kesehatan yang belum sepenuhnya pulih.

Sunday 9 March 2014

IMAJINASI


Maghrib ini saya mengenang kejadian + 17 tahun silam. Ketika saya masih duduk di bangku sekolah dasar. Rikza kecil menjadi anak yang pecicilan kesana kemari tanpa arah dan tujuan. Dengan perawakan yang kurus, kecil, dekil dan rambut sedikit keriting seringkali bertindak tanpa memikirkannya terlebih dahulu. Ya itulah anak kecil, hampir seluruh anak kecil seperti itu. Terkadang teman-teman di sekolah melihat saya sebagai sosok anak yang nakal, di satu sisi banyak juga yang melihat saya sebagai seseorang yang aktif, karena di hampir setiap kegiatan sekolah saya selalu ada, meskipun hanya menjadi seorang perusuh hehehe...

Wednesday 5 March 2014

Masih Bisa Membangun Peradaban

Beberapa waktu lalu jam berapapun tidurnya pasti terbangun ketika sebelum atau ketika adzan subuh berkumandang. Namun, belakangan ini saya merasakan ada hal yang berbeda. Jam berapapun tidurnya bangunnya selalu saja setelah subuh, meskipun alarm sudah dipasang disegala penjuru kamar.

Wednesday 26 February 2014

Masih Mau Mengeluh?

Alkisah ada dua buah ember yang setiap hari menemani tuannya pulang pergi ke sungai untuk mengambil air demi keperluan rumah baik untuk mandi, mencuci serta aktivitas lainnya

Terlalu Banyak Berfikir



Pernahkah kamu berfikir bahwasannya kamu hebat? Ya saya juga pernah, akan tetapi setelah itu kita diperlihatkan banyak orang yang lebih hebat dari kita.

Tuesday 25 February 2014

Tentang Semangat Mengerjakan SKRIPSI




Mahasiswa tingkat akhir, ya itu kalimat yang sering didengungkan sahabat-sahabat saya di sini, di kampus ini, di Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) Tazkia, Sentul City, Bogor. Memang saat ini kami menginjak semester 8, semester akhir daam perkuliahan normal, semester yang didalamnya ada suatu tugas yang sangat terkenal oleh para mahasiswa di saentro nusantara lagi, apalagi jika bukan SKRIPSI.

Friday 31 January 2014

Suara Hati

Rasa kecewa, sakit hati bahkan negative feeling lainnya seringkali datang menerjang.

Bukankah kita semua makhluk Allah?

Jika iya, maka tidak ada alasan apapun untuk iri, dengki, kesal, benci atau apapun itu namanya.

Allahu Akbar.

Wednesday 29 January 2014

Kisah Air yang Tersesat


TEMPO.CO, Jakarta -Putu Setia, www.mpujayaprema.com

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, diberitakan di koran ini, selalu mengajak bicara tanaman dan pohon yang dipeliharanya. Untuk menebang pohon, ia meminta izin dulu kepada pohon. Ketika hendak merawat pohon pun begitu. Pernah ada tanaman tak lekas hidup meski sudah dipupuk dan Risma pun datang. "Saya ajak ngomong tanaman itu. Kamu kenapa kok enggak mau tumbuh, padahal kan sudah kami rawat dengan baik?" kata Risma. Berselang beberapa hari, tanaman itu langsung berbunga. Risma meyakini seluruh ciptaan Tuhan mempunyai roh.

Saturday 11 January 2014

Manfaat Membaca Al Quran Habis Shubuh dan Habis Maghrib


Hasil Penelitian
-----------------------
Subhanallah inilah manfaat membaca Al-Quran habis shubuh dan habis maghrib. Menurut hasil penelitian ternyata membaca Al Qur’an sehabis maghrib dan sesudah subuh itu dapat meningkatkan kecerdasan otak sampai 80 %, karena di sana ada pergantian dari siang ke malam dan dari malam ke siang hari di samping itu ada tiga aktifitas sekaligus, membaca, melihat dan mendengar. “Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang kuat ingatan atau hafalannya. Di antaranya, menyedikitkan makan, membiasakan melaksanakan ibadah salat malam, dan membaca Al Qur’an sambil melihat kepada mushaf”.

Friday 10 January 2014

Menyikapi Penyesalan...

Pengetian Penyesalan

Penyesalan, merupakan reaksi sadar dan emosi negatif untuk tindakan masa lalu pribadi dan perilaku. Penyesalan sering dinyatakan dengan istilah "maaf." Penyesalan sering merupakan perasaan sedih, malu, jengkel depresi, atau rasa bersalah, setelah satu tindakan dengan cara dan kemudian berharap untuk tidak melakukannya. Penyesalan berbeda dari rasa bersalah, yang merupakan bentuk sangat emosional penyesalan - salah satu yang mungkin sulit untuk memahami secara obyektif atau konseptual. Dalam hal ini, konsep penyesalan adalah perasaaan bersalah dalam hal intensitas emosionalnya.

Seperti halnya kita, tidak akan pernah terlepas dari perasaan tersebut setelah salah dalam mengambil langkah, atau setelah melakukan hal yang sebenarnya tidak penting akan tetapi tetap dilakukan. 6 hari lalu saya mengalami sedikit musibah, untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun terakhir dan mudah-mudahan benar-benar untuk yang terakhir kalinya saya terjatuh dari sepeda motor saat perjalanan menuju Sentul dari Cibinong.

Pagi ini saya diingatkan melalui kolom "mention" akun saya dari salah satu twit teman saya. Dia berkicau, terkait permohonan do'a saya kepada orang yang sedang sakit. Seketika itu juga saya langsung terbayang oleh suatu fikiran seraya bergumam "lho, bukannya sudah satu pekan ini saya sakit? lalu mengapa tidak memaksimalkan diri untuk berdo'a lebih kepadaNya supaya apa-apa yang diharapkan benar-benar terkabul. Ya, itu lah saya, manusia lemah yang hanya ingat diakhir keadaan. Meski bagaimanapun penyesalan yang ada jangan sampai terbawa hingga larut, cukup sesaat saja untuk bahan evaluasi sehingga menjadi batu loncatan untuk benar-benar meloncat ke keadaan yang lebih baik. Baik dari sisi ruuhiyyah maupun dari sisi perilaku jasadiyyah yang dikemudikan oleh hati dan akal.

Bukan berarti orang-orang yang telah gagal adalah mereka yang tidak boleh bangkit dan harus tetap terjerumus di kubangan penyesalan. Adanya penyesalan untuk diperbaiki dan tidak mengulanginya dilain waktu.


1. Identifikasi
Rasa penyesalan seringkali berkepanjangan dan tanpa akhir jika dibiarkan mengambang dan tidak jelas. Lebih baik mulai membuat daftar hal-hal yang membuat menyesal. Dengan membuat daftar semacam itu, kita akan berpikir kembali apakah Anda benar-benar menyesalinya.

2. Jangan menghakimi diri sendiri
Terima fakta bahwa semua orang melakukan kesalahan. Ketika menyadari kesalahan kita, seringkali orang menghakimi diri sendiri. Jangan lakukan hal itu. Alih-alih menghakimi dan membuat perasan memburuk, kenapa tidak mencoba memaafkan diri kita sendiri?

3. Pelajari kesalahan
Tak ada manfaatnya menyalahkan diri sendiri terus-menerus. Lebih baik belajar dari kesalahan yang sudah Anda lakukan. Terimalah bahwa kita telah melakukan kesalahan, dan berniat untuk memperbaiki diri.

4. Hal yang di luar jangkauan
Tak ada gunanya menyesali hal yang berada di luar kontrol kita. Terima fakta bahwa kita tidak memiliki kemampuan untuk melakukan sesuatu. Bahwa hal tersebut berada di luar jangkauan kita. Ketahuilah bahwa kita sudah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan kita.

5. Semuanya sementara
Semua hal dalam kehidupan ini sementara. Baik kesalahan yang dilakukan, penyesalan, maupun hal-hal baik yang bisa kita lakukan untuk memperbaikinya. Jangan membuang waktu untuk menyesal. Alih-alih, gunakan waktu yang sementara ini untuk melakukan hal yang lebih baik.

6. Berpikir ulang
Jika kesalahan mengarah pada masa depan yang lebih baik, maka ini sebenarnya adalah berkah yang tersembunyi. Terima kesalahan dengan penuh tanggung jawab dan bersikaplah terbuka pada kemungkinan yang baru. Hidup harus terus berlanjut.

Berikut beberapa cara untuk mengatasi rasa menyesal dalam diri. Meski melakukan kesalahan, tak seharusnya membiarkan penyesalan terus menghantui diri kita. Ada waktunya untuk menutup lembar lama, belajar dari kesalahan, dan membangun masa depan baru yang lebih baik.

Friday 3 January 2014

Soal Semangat dan Keyakinan


Malam ini, tepat pukul 01.35 sebelum membaringkan tubuh di atas tempat tidur saya teringat akan suatu hal yang melibatkan saya dengan teman saya ketika menjadi peserta di Temu Ilmiah Nasional (Temilnas) FoSSEI pada bulan maret 2013 silam. Ketika itu kami menjadi peserta pada kegiatan olimpiade Ekonomi Islam yang mempertemukan dengan utusan dari + 60 Universitas seluruh Indonesia, baik dari Sumatera hingga ke Papua.

Thursday 2 January 2014

Modal Aktif, Modal Pasif dan Modal Menurut Pandangan Islam

Modal aktif

Modal Aktif tertera disebelah debet yang menggambarkan bentuk-bentuk penggunaannya, baik yang digunakan selama membangun perusahaan, maupun untuk pelaksanaan operasinya. Adalah modal yang tertera pada sisi debet sebuah neraca yang menggambarkan bentuk dari seluruh dana yang diperoleh perusahaan tersebut ditanamkan. Modal aktif perusahaan berupa aktiva lancar jangka pendek (kas, piutang) dan aktiva tetap jangka panjang (depresiasi mesin, gedung)