Manusia, ciptaan Allah SWT yang mendekati kesempurnaan dibandingkan
dengan makhluk lainnya di alam raya ini. Ditandai dengan diberikan kepadanya
akal fikiran sehingga dapat mencari, meneliti serta mengambil kesimpulan akan
suatu hal yang diobservasinya, pada kali ini, sedikit akan dikemukakan hasil
penelitian dari manfaat berpuasa bagi manusia. Di mana hal ini ditegaskan oleh
Allah di dalam salah satu firman-Nya :
"Ya
Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini (langit dan bumi) dengan sia-sia.
Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa api neraka" (QS.
Ali Imran : 191)
Ayat inilah yang mendasari keinginan manusia untuk mencari hikmah
dan manfaat yang terkandung dalam setiap perintah maupun larangan Allah
diantaranya adalah hikmah yang tersembunyi dari kewajiban menjalankan ibadah
puasa di bulan Ramadhan yang diperintahkan oleh Allah khusus kepada orang-orang
yang beriman. Hal ini seperti disebutkan di dalam firman Allah yaitu :
"Hai
orang-orang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas
orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa" (QS. Al Baqarah : 183)
Di antara hikmah-hikmah tersebut yang terpenting dan mampu
dijangkau oleh akal pikiran manusia sampai saat ini antara lain :
A.
Memelihara
kesehatan jasmani (Badaniyah)
Para ahli medis bersepakat, bahwa hampir semua penyakit bersumber
pada makanan dan minuman yang mempengaruhi organ-organ pencernaan di dalam
perut. Maka sudah sewajarnyalah jika dengan berpuasa organ-organ pencernaan di
dalam perut yang selama ini terus bekerja mencerna dan mengolah makanan untuk
sementara diistirahatkan mulai dari terbit fajar hingga terbenamnya matahari
selama satu bulan.
Dengan berpuasa ini maka ibarat mesin, organ-organ pencernaan
tersebut diservis dan dibersihkan, sehingga setelah menjalankan ibadah puasa di
bulan Ramadhan Insya Allah kita menjadi sehat baik secara jasmani maupun secara
rohani. Hal ini memang sudah disabdakan oleh Rasulullah SAW dalam salah satu
haditsnya yang diriwayatkan oleh Ibnu Suny dan Abu Nu’aim yaitu :
Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda :"Berpuasalah maka
kamu akan sehat" (HR. Ibnu Suny dan Abu Nu’aim)
Hadits yang lain dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda : "Bagi
tiap-tiap sesuatu itu ada pembersihnya dan pembersih badan kasar (jasad) ialah
puasa" (HR. Ibnu Majah)
Dalam
penelitian ilmiah, kebenaran hadis ini terbukti antara lain :
1.
Fasten Institute (Lembaga Puasa) di Jerman
menggunakan puasa untuk menyembuhkan penyakit yang sudah tidak dapat diobati
lagi dengan penemuan-penemuan ilmiah dibidang kedokteran. Metode ini juga
dikenal dengan istilah "diet" yang berarti menahan/berpantang untuk
makanan-makanan tertentu.
2.
Dr.
Abdul Aziz Ismail dalam bukunya yang berjudul "Al Islam wat Tibbul
Hadits" menjelaskan bahwa puasa adalah obat dari bermacam-macam penyakit
diantaranya kencing manis (diabetes), darah tinggi, ginjal, dsb.
3.
Dr.
Alexis Carel seorang dokter internasional dan pernah memperoleh penghargaan
nobel dalam bidang kedokteran menegaskan bahwa dengan berpuasa dapat
membersihkan pernafasan.
4.
Mac
Fadon seorang dokter bangsa Amerika sukses mengobati pasiennya dengan anjuran
berpuasa setelah gagal menggunakan obat-obat ilmiah.
B.
Membersihkan
rohani dari sifat-sifat hewani menuju kepada sifat-sifat malaikat
Hal ini ditandai dengan kemampuan orang berpuasa untuk meninggalkan
sifat-sifat hewani seperti makan, minum (di siang hari). Mampu menjaga panca
indera dari perbuatan-perbuatan maksiat dan memusatkan pikiran dan perasaan
untuk berzikir kepada Allah (Zikrullah). Hal ini merupakan manifestasi
(perwujudan) dari sifat-sifat malaikat, sebab malaikat merupakan makhluk yang
paling dekat dengan Allah, selalu berzikir kepada Allah, selalu bersih, dan
doanya selalu diterima.
Dengan demikian maka wajarlah bagi orang yang berpuasa mendapatkan
fasilitas dari Allah yaitu dipersamakan dengan malaikat. Hal ini diperkuat oleh
sabda Rasulullah dalam salah satu haditsnya yang diriwayatkan oleh Turmudzi
yaitu :
"Ada
tiga golongan yang tidak ditolak doa mereka yaitu orang yang berpuasa sampai ia
berbuka, kepala negara yang adil, dan orang yang teraniaya"(HR.
Turmudzi).
Dalam
hadits lain dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘As, Rasulullah SAW bersabda :
"Sesungguhnya
orang yang berpuasa diwaktu ia berbuka tersedia doa yang makbul" (HR.
Ibnu Majah)
Disamping itu hikmah yang terpenting dari berpuasa adalah diampuni
dosanya oleh Allah SWT sehingga jiwanya menjadi bersih dan akan dimasukkan ke
dalam surga oleh Allah SWT. Hal ini diperkuat dengan hadits Nabi yaitu :
Dari
Abu Hurairah, bahwa Rasulullah bersabda :
"Barang
siapa berpuasa di bulan Ramadhan karena iman dan perhitungannya (mengharapkan
keridla’an Allah) maka diampunilah dosa-dosanya. (HR. Bukhari)
Juga
dari hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari yaitu :
Dari
Sahl r.a dari Nabi SAW beliau bersabda : "Sesungguhnya di dalam surga
ada sebuah pintu yang disebut dengan Rayyan. Pada hari kiamat orang-orang yang
berpuasa akan masuk surga dari pintu itu. Tidak seorangpun masuk dari pintu itu
selain mereka. (Mereka) dipanggil : Mana orang yang berpuasa ? Lalu mereka
berdiri. Setelah mereka itu masuk, pintu segera dikunci, maka tidak seorangpun
lagi yang dapat masuk" (HR. Bukhari)
Harian Republika pernah memaparkan bahwa Pada 1986, Dr Fahim
Abdurrahim dan beberapa ilmuwan dari Fakultas Kedokteran Universitas Al-Azhar
melakukan sebuah riset mengenai pengaruh puasa Ramadhan bagi kinerja ginjal
pada orang-orang normal dan para pasien penderita sejumlah penyakit sistem
buang air maupun panyakit kencing batu (renal calculi).
Riset ini dilakukan pada 10 orang yang menderita penyakit sistem
urinari dan lima belas pengidap remi calculi, di samping lima belas orang sehat
sebagai bahan komparasi. Selama fase puasa dan tidak puasa, sampel urine mereka
diambil dan dianalisis untuk mengetahui kadar kalsium, sodium, potasium, urea,
sel darah, dan zat asam urin.
Pengaruh
puasa pada unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut:
Terjadi penurunan signifikan pada volume kencing dengan peningkatan
kepadatan kualitatifnya pada masing-masing kelompok responden. Selain itu
terjadi beberapa perubahan yang sangat kecil (insignifikan) pada keseluruhan
komponen serum: kalsium, sodium, potasium, zat asam urin, sel darah, dan urea.
Peningkatan insignifikan pada kalsium dalam air kencing juga
dialami oleh semua responden. Ditambah lagi dengan peningkatan yang tak berarti
pada zat asam urin dan urea pada seluruh kelompok.
Perubahan yang sama pada sodium dan potasium dialami oleh sampel
pembanding (orang-orang yang sehat), juga sel darah urine kelompok sampel yang
sakit. Sebaliknya, kenaikan yang cukup tinggi terjadi pada kandungan sodium dan
potasium di kalangan kelompok sampel yang sakit.
Dari data tersebut para peneliti pun berkesimpulan, bahwa puasa
tidak membawa dampak negatif bagi semua penderita urinal yang menjadi sampel
riset ini. Baik yang sakit karena faktor pembentukan batu ginjal atau karena
gangguan sistem urinari (saluran kencing).
Referensi:
-
Al
Qur’an
-
M.
Noor Matdawam, Ibadah puasa dan amalan-amalan di Bulan Suci Ramadhan
-
M.
Noor Matdawam, Pembinaan dan Pemantapan Dasar Agama
-
Maftuh
Ahnan, Mutiara Hadits Shahih Bukhari
-
Harian
Republika
No comments:
Post a Comment