Mempelajari ilmu ekonomi itu penting, karena persoalan-persoalan hidup seseorang atau negara, sering ditengarai oleh persoalan cara berfikir yang keliru seperti pemborosan dan distribusi pendapatan yang tidak adil oleh penguasa yang dzalim
A. Mengapa Belajar Ilmu Ekonomi
Menurut Case dan Fair (1996) ada beberapa manfaat dari studi ekonomi, antara lain:
- Memperbaiki cara berpikir yang membantu dalam pengambilan keputusan
Dengan berpikir kita mampu menganalisis, menilai benar-salah, baik-buruk dan menentukan pilihan. Metode-metode, teknik berpikir dalam ilmu ekonomi akan meningkatkan kemampuan berpikir dan mengambil keputusan. - Membantu memahami masyarakat
Sejarah ekonomi mengajarkan bahwa melalui pertukaran, manusia berupaya mengatasi kelangkaan, selanjutnya mengembangkan teknologi dan sistem kemasyarakatan. - Membantu memahami masalah-masalah internasional (global)
Dengan mempelajari ilmu ekonomi, kita dapat mengerti lebih dalam mengenai permasalahan ekonomi global. Kita dapat mengerti mengapa pada saat negara-negara Asia Timur (Indonesia) mengalami krisis ekonomi tahun 1998, negara-negara maju (Eropa Barat, USA dan Jepang) mau memberi bantuan. - Bermanfaat dalam membangun masyarakat demokrasi
Ekonom memandang demokratisasi sangat penting dalam rangka memperbaiki proses alokasi sumber daya, karena lebih mencerminkan aspirasi masyarakat kebanyakan.
Dalam ilmu ekonomi ada dua hal besar yang dibahas, yaitu ekonomi mikro dan ekonomi makro. Ekonomi mikro membahas proses alokasi sumber daya secara efisien di tingkat individu, perusahaan dan industri (kumpulan perusahaan yang menghasilkan barang sejenis). Efisiensi di tingkat mikro belum tentu baik untuk keseluruhan. Misalnya, agar harga-harga produk industri murah, sebaiknya teknologi yang digunakan padat modal. Tetapi pilihan ini menghilangkan kesempatan kerja sehingga menimbulkan pengangguran. Jika tidak ada yang bekerja, pasaran lokal tidak ada, karena tidak ada daya beli. Ternyata pilihan teknologi padat modal, merugikan industri-pemilik modal. Terlihat bahwa pilihan teknologi padat modal, memungkinkan efisiensi tingkàt industri tetapi tidak secara keseluruhan. Banyak sumber daya manusia yang tidak teralokasi. Masalah-masalah ini dibahas dalam ekonomi makro.
C. Pengertian Barang dan Jasa
Barang adalah benda-benda yang berwujud atau tak berwujud, yang digunakan masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya atau untuk menghasilkan benda lain yang akan memenuhi kebutuhan masyarakat. Sedangkan jasa tidak dapat digolongkan sebagai suatu barang, karena tidak berwujud, tetapi dapat memberikan kepuasan dan memenuhi kebutuhan masyarakat. Contoh jasa ialah jasa perbankan, jasa bengkel, jasa dokter, dan pengajaran yang diberikan oleh guru.
D. Masalah-Masalah Ekonomi
Masalah ekonomi adalah masalah pilihan alokasi sumberdaya yang langka. Ilmu ekonomi akan senantiasa bermanfaat, selama masalah yang dihadapi adalah alokasi sumberdaya yang langka. Ada beberapa masalah yang dihadapi, antara lain:
- Apa yang Harus Diproduksi dan Berapa Banyak
Produksi berupa barang dan jasa adalah hasil transformasi berbagai faktor produksi. Barang dan jasa memberikan kegunaan/manfaat bagi pemakai/konsumen. Pertanyaan apa yang harus diproduksi bermakna barang apa yang harus disediakan? Berapa banyak agar kesejahteraan masyarakat meningkat? - Bagaimana Memproduksinya
Setelah memutuskan barang dan jasa apa saja yang harus diproduksi, pertanyaan berikut adalah, “Bagaimana memproduksinya?” Metode dan teknologi apa yang digunakan dalam proses produksi? Ilmu ekonomi memandang teknologi sebagai faktor penting dalam proses produksi. - Untuk Siapa Barang dan Jasa Diproduksi
Pertanyaan ini berdimensi keadilan dan pemerataan. Sebab apa gunanya produksi melimpah karena menggunakan teknologi tinggi, berskala besar dan efisien, bila hanya dinikmati segelintir anggota masyarakat saja? Keputusan untuk siapa barang dan jasa diproduksi berkaitan erat dengan konsep keadilan masyarakat bersangkutan. Bagi masyarakat egaliter, keadilan berarti setiap individu memperoleh jumlah yang sama. Sedangkan masyarakat utilitarian tidak terlalu mementingkan keadilan dalam jumlah.
Sumber: Modul Pengantar Ekonomi Bahan Ajar STEI Tazkia
No comments:
Post a Comment