"mensyukuri tahun baru dengan memanfaatkannya jauh lebih baik dari pada membuang-buang waktu untuk merayakannya"
Sebagian besar dari masyarakat dunia keliru dalam menyikapi tahun baru. Kebanyakan dari kita menjadikan tahun baru sebagai tahun perayaan berupa pesta, ajang hura-hura, maupun hal-hal yang kurang bermanfaat lainnya. Bahkan ketika akan tiba tahun baru, orang-orang rela untuk menunggu beberapa jam demi sesuatu yang dianggapnya spesial. Waktu demi waktu dihabiskan untuk menuggu hari itu tiba, sampai banyak di antara orang-orang yang tak tidur sebelum lewat malam perayaan tersebut.
Sebagian besar dari masyarakat dunia keliru dalam menyikapi tahun baru. Kebanyakan dari kita menjadikan tahun baru sebagai tahun perayaan berupa pesta, ajang hura-hura, maupun hal-hal yang kurang bermanfaat lainnya. Bahkan ketika akan tiba tahun baru, orang-orang rela untuk menunggu beberapa jam demi sesuatu yang dianggapnya spesial. Waktu demi waktu dihabiskan untuk menuggu hari itu tiba, sampai banyak di antara orang-orang yang tak tidur sebelum lewat malam perayaan tersebut.
Padahal jika disadari bersama, perjalanan waktu adalah salah satu
transportasi yang tidak pernah berhenti untuk mengantarkan kita kepada
kematian, detik, menit bahkan jam yang terlewati sama sekali tidak akan kembali
lagi. Bukan bermaksud untuk mengkritik mereka yang suka berfoya-foya, melainkan
mengajak semua untuk kembali merenung, apakah membuang-buang harta untuk
berfoya-foya termasuk sikap yang pantas dalam menyambut tahun baru. Memang,
jika dikaji, kita harus sangat bersyukur atas datangnya tahun baru, karena itu
menandakan bahwasannya kita masih diberikan kesempatan untuk dapat menghirup
nafas dunia sampai detik ini.
Tema ini diangkat tidak lain kaena penulis memandang bahwa terdapat
hubungan antara Indonesia dengan sikap-sikap masyarakatnya, bayangkan saja,
kita sudah terlanjur terlewat apatis terhadap permasalahan bangsa, tidak mau
tau apapun yang melanda tetapi yang mengerikannya adalah kita selalu saja
menuntut hak terhadap mereka para pemerintah negara, mencaci-maki akan perbuatan
buruk mereka tanpa mau mengetahui asas atau sumber permasalahan yang
sebenarnya.
Oleh karenanya, tahun baru yang pada budayanya telah menjadi ajang
membuang-buang waktu hanya bersama kerabat terdekat, mengapa tidak kita coba
untuk mensyukurinya dengan mengajak mereka yang sama sekali tidak memiliki
harta. Maksudnya, membuat suatu gerakan positif bersama sahabat dengan
mengumpulkan dana dan menymbangkan kepada yayasan yang konsen pengajarannya di dalam
pendidikan akhlak dan moral anak serta mengajari mereka akan berbagai
pengalaman positif yang kita peroleh serta bersama merasakan kesyukuran atas
datangnya malam tahun baru. Setidaknya kita tidak membuang-buang waktu untuk
hal yang kosong, melainkan memanfaatkan sedikit waktu untuk dapat memberikan
manfaat dan berharap dari manfaat tersebut dapat membentuk karakter-karakter
generasi penerus yang lebih baik dari kita serta dapat membantu untuk mengatasi
segala permasalahan yang ada di negara ini. Sehingga kelak, manfaat itu dapat
selalu mengalir dan menjadi amal yang tidak terputus-putus bagi kita semua.
Optimis Indonesia Beradab, Mandiri dan Maju!!!
No comments:
Post a Comment