Dikisahkan pada suatu hari seorang yang bijak mendatangi lembaga kemasyarakatan, untuk menemui narapidana yang mendapat hukuman berat karena selama hidupnya telah banyak berbuat kejahatan. Orang itu
bertanya kepada mereka “Seandainya Tuhan memberikan kesempatan kepada kalian hidup sekali lagi kepada kalian, apa kalian mau hidup seperti kalian saat ini? Atau menjadi orang yang berbeda? Lalu sikap apa yang akan kalian lakukan secara berbeda?“Tidak mau !! saya tidak mau hidup seperti sekarang ini, hidup saya bergelimang dosa dan masalah, jika tuhan memberikan kepada saya satu kesempatan untuk hidup, saya ingin menjadi orang yang berbeda. Siapa tau saya bisa hidup lebih baik, dan hidup saya akan bahagia.” Jawab seorang anak muda yang dipenjara karena melakukan perampokan di bank, dan menewaskan seorang ibu dalam aksinya tersebut.
“Jika saya di beri kesempatan hidup sekali lagi, saya tidak mau menjadi diri saya yang seperti sekarang ini, hidup dalam penuh kegagalan, dan menyusahkan orang tua” Jawab seorang pemuda yang terlibat dalam kasus jaringan pengedar narkoba.
“Jika benar ada yang namanya reinkarnasi, saya mohon kepada Tuhan untuk tidak di lahirkan seperti sekarang ini. Hidup saya penuh dengan fikiran2 negatif, penuh dengan keserakahan terhadap kekayaan.” Pinta seorang bapak yang masuk penjara karena korupsi dan kasus penggelapan uang negara.
Jawaban senada juga disampaikan oleh narapidana yang lain, seluruhnya menjawab tidak ingin dilahirkan seperti saat ini apabila mereka di beri kesempatan untuk hidup sekali lagi.
“jika seperti itu mau kalian, mengapa kalian tidak berubah dari sekarang, dan menjadi seseorang yang kalian inginkan? Mengapa kalian harus menunggu sampai tuhan memberi kalian hidup sekali lagi?” tanya guru bijak kepada mereka.
“Sekarang sudah susah, penilaian masyarakan tentang kami sudah jelek, pasti akan sangat susah sekali jika kami berubah sekarang. Lebih baik kami akan berubah ketika tuhan memberi kami kesempatan hidup lagi.” Jawab salah satu narapidana memberi alasan.
“Jika demikian buhun diri kalian sekarang juga.” Seru guru bijak dengan wajah serius.
Para narapidana sungguh tersentak dan merasa bingung. Mereka mengira akan diri suruh melakukan tindakan bunuh diri.
“bukan nyawamu yang dibunuh, namun kelakuan – kelakuan burukmu yang slama ini bersemayan di tubuhmu yang yang harus dibunuh. Semua sifat serakah, tamak, kesombongan, kemalasan, itu yang harus di bunuh, jadilah diri yang kalian dambakan, maka masyarakan akan melihat kalian dengan pribadi yang berbeda.”
Sesungguhnya Allah telah memberikan banyak kesempatan untuk bertaubat dan menjadi lebih baik dari sebelumnya, namun sering manusia lalai, dan mengabaikan kesempatan itu. Yang penting bukan hanya keinginan atau sebuah harapan yang kosong, namun yang terpenting ialah bagaimana menjalani keinginan itu dengan sungguh – sungguh.
No comments:
Post a Comment