Sering
kita mendengarkan kalimat yang terlontar dari nasihat orang tua "semoga
menjadi anak soleh ya nak". nah, yang menjadi permasalahan di sini kita
sama sekali belum mengetahui yang seperti apakah yang dimaksudkan dengan anak
soleh ?
Perlu
diketahui, pemahaman yang salah malah akan menjadi bumerang bagi kita, selama
ini kita beranggapan bahwa mematuhi perintah orang tua sudah menjadi syarat
sahnya untuk disebut anak soleh! Namun, ketika kita sudah mengenal lebih jauh
lagi akan kehidupan ini, kita mulai menggunakan akal kita untuk mendefinisikan
kalimat "anak soleh" kebanyakan dari kita melakukan kebaikan jika
terlihat di depan orang tuanya saja, sedangkan dibelakangnya ? tidak dapat
dipungkiri bahwa kita sering melanggar apa-apa orang tua perintahkan kepada
kita. Kita beranggapan bahwa kita telah melakukan perbuatan baik terhadap orang
lain dan kita telah berkontribusi banyak untuk kemajuan suatu hal (biasanya
kemajuan organisasi untuk kalangan mahasiswa).
Memang
semua itu baik dan benar, tetapi kenyataan yang ada kebanyakan dari kita tidak
menyadari bahwa sekian lama kita terjebak dalam lubang kemaksiatan, seperti
bertatapan dengan lawan jenis sudah menjadi kebiasaan yang wajar, pacaran sudah
tidak dapat terelakan lagi dan parahnya ktika dia melakukan itu semua dan dia
melakukan amal baik lalu dia menganggap bahwa dia sudah beramal baik bagi
dirinya, orang lain dan agama. Naudzubillah . . .
Definisi
Sesungguhnya
Disebutkan
di dalam hadits shahih dari Abi Hurairah Radhiyallahu 'anhu bahwasanya Nabi Shallallahu
'alaihi wa sallam bersabda:
إِذَا
مَاتَ الإِنْسَانُ انْقَطَعَ عَنْهُ عَمَلُهُ إِلاَّ مِنْ ثَلاَثَةٍ إِلاَّ مِنْ صَدَقَةٍ
جَارِيَةٍ أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ
"Apabila
manusia meninggal dunia, terputuslah segala amalannya, kecuali dari tiga
perkara: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat atau anak shaleh yang
mendoakannya". [HR. Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i]
Anak
yang soleh bukan saja anak yang bersopan-santun dan taat kepada orang tuanya
sebagaimana yang dipahami oleh kebanyakan dari kita, akan tetapi yang lebih
utama dari itu, ialah anak yang menjaga agamanya. Mengaja agama ini suatu yang
sukar dilaksanakan hari ini. Menjaga agama bukan sekadar menjaga shalat, tetapi
lebih berat dari itu. Anak yang soleh yang menjaga agamanya ialah anak yang
ta’at kepada Allah SWT, ialah mereka yang tahu kewajibannya sebagai hamba Allah
dan tahu tanggungjawabnya kepada agamanya. Menjaga agama meliputi memastikan
seseorang itu menjaga akhlaknya, syariatnya, ibadahnya dan segala amalannya
setiap saat. Menjaga akhlak di dalam berpakaian, di dalam pergaulan dan didalam
tutur kata.
Realita
yang ada, kebanyakan dari kita shalat lima waktu di masjid, berdo'a dengan
kesungguhan serta menjalankan puasa senin-kamis maupun ibadah lainnya, akan
tetapi dalam pergaulan, seakan kita semua dibutakan oleh batasan yang telah
ditentukan-Nya. seakan tidak menyadari kita telah mengorbankan agama kita demi
perhatian orang lain kepada kita.
Maka
dari itu, anak soleh adalah anak yang berbakti kepada orang tuanya serta anak
yang dapat menjaga agamanya, mengetahuinya secara menyeluruh dan
mengaplikasikannya di dunia fana ini.
Wallahu
a'lam bissawaab.
semoga
kelak kita dapat berkumpul bersama keluarga di syurga-Nya. Amin.
No comments:
Post a Comment