nilai nilai ini menjadi dasar inspirasi untuk membangun teori teori ekonomi Islam. Rinciannya:
Tauhid (Keesaan Tuhan)
Tauhid merupakan pondasi ekonomi Islam. Dengan tauhid, manusia menyaksikan bahwa "tiada sesuatu pun yang layak disembah selain Allah SWT," (QS. 2: 217) karena Allah adalah pencipta alam semesta dan isinya (QS. 6: 1-3) dan sekaligus pemiliknya, termasuk pemilik manusia dan seluruh sumber daya yang ada.
Oleh karena itu, Allah adalah pemilik hakiki. Manusia hanya diberi amanah untuk "memiliki" untuk sementara waktu, sebagai ujian bagi mereka. Dalam Islam, segala sesuatu yang ada tidak diciptakan dengan sia sia, tetapi memiliki tujuan (QS. 23: 115). Tujuan diciptakannya manusia adalah untuk beribadah kepadaNya (QS 51: 56). Karena itu segala aktivitas manusia dalam hubungannya dengan alam (sumber daya) dan manusia (mu'amalah) dibingkai dengan kerangka hubungan dengan Allah. Karena kepadaNya kita akan mempertanggungjawabkan segala perbuatan kita, termasuk aktivitas ekonomi dan bisnis
'Adl (Keadilan)
Allah adalah pencipta segala sesuatu, dan salah satu sifat-Nya adalah adil. Dia tidak membeda-bedakan perlakuan terhadap makhluk-Nya secara dzalim. Manusia sebagai khalifah di muka bumi (QS. 2: 30) harus memelihara hukum Allah di muka bumi, dan menjamin bahwa pemakaian segala diarahkan untuk kesejahteraan manusia, supaya semua mendapat manfaat dari padanya secara adil dan baik.
Dalam banyak ayat, Allah memerintahkan manusia untuk berbuat adil (QS. 49: 9). dalam Islam adil didefinisikan sebagai "tidak mendzalimi dan tidak didzalimi." Implikasi ekonomi dari nilai ini adalah bahwa pelaku ekonomi tidak dibolehkanuntuk mengejar keuntungan pribadi bila hal itu merugikan orang lain atau merusak alam. Tanpa keadilan, manusia akan terkelompok-kelompok dalam berbagai golongan. Golongan yang satu akan mendzalimi golongan yang lain, sehingga terjadi eksploitasi manusia atas manusia (QS. 25: 20). Masing-masing berusaha mendapatkan hasil yang lebih besar daripada usaha usaha yang dikeluarkannya karena kerakusannya (QS. 89: 20).
Nubuwwah (Kenabian)
Karena rahman, rahim dan kebijaksanaan Allah, manusia tidak dibiarkan begitu saja di dunia tanpa mendapat bimbingan. karena itu diutuslah para nabi dan rasul untuk menyampaikan petunjuk dari Allah kepada manusia tentang bagaimana hidup yang baik dan benar di dunia, dan mengajarkan jalan untuk kembali (taubah) ke asal-muasal segala, Allah. Fungsi rasul adalah untuk menjadi model terbaik yang harus diteladani manusia agar mendapat keselamatan di dunia dan akhirat (QS. 33: 21). Untuk umat muslim, Allah telah mengirimkan "manusia model" yang terakhir dan sempurna untuk diteladani sampai akhir zaman, nabi Muhammad Saw. Sifat-sifat utama sang model yang harus diteladani oleh manusia pada umumnya dan pelaku ekonomi dan bisnis paad khususnya
Nubuwwah (Kenabian)
Karena rahman, rahim dan kebijaksanaan Allah, manusia tidak dibiarkan begitu saja di dunia tanpa mendapat bimbingan. karena itu diutuslah para nabi dan rasul untuk menyampaikan petunjuk dari Allah kepada manusia tentang bagaimana hidup yang baik dan benar di dunia, dan mengajarkan jalan untuk kembali (taubah) ke asal-muasal segala, Allah. Fungsi rasul adalah untuk menjadi model terbaik yang harus diteladani manusia agar mendapat keselamatan di dunia dan akhirat (QS. 33: 21). Untuk umat muslim, Allah telah mengirimkan "manusia model" yang terakhir dan sempurna untuk diteladani sampai akhir zaman, nabi Muhammad Saw. Sifat-sifat utama sang model yang harus diteladani oleh manusia pada umumnya dan pelaku ekonomi dan bisnis paad khususnya
No comments:
Post a Comment