Lagi-lagi petang ini soal semangat, seringkali kita lalai disebabkan kemalasan yang sering muncul secara tiba-tiba, rancangan kehidupan yang sudah di setting seindah mungkin dan terbayang kebahagian di masa depan perlahan pudar bak air yang menguap terkena cahaya matahari dan membaur kemana-mana entah dapat berkumpul kembali atau tidak.
Akan tetapi sebenarnya kita terlalu kerdil jika harus memutuskan diri jatuh kedalam jurang keputusasaan, karena permasalahan besar seringkali dipecahkan oleh langkah kecil. Seperti halnya petang ini, ketika fikiran menghendaki untuk bermalas-malasan di atas kasur, saya dihadapkan oleh sebuah buku yang berjudul Fikih Ekonomi Umar bi Al-Khathab karya DR. Jaribah bin Ahmad Al-Haritsi. Buku yang memiliki 791 halaman ini sedikit menyibukan otak untuk memikirkan betapa hebatnya penulis buku ini, ia dapat menyelesaikan tulisan yang notabene adalah pemikiran khalifah ke-2 Umar bin Al-Khathab seputar dunia ekonomi. Terhenyak, dan kalimat ini tidak sengaja keluar melalui angan-angan"subhanalladzi kholaqo-l-insaan bi ahsani taqwiim" Maha suci Allah yang telah menciptakan manusia dengan sebaik-baiknya ciptaan.
Saya sangat yakin, DR. Jaribah bin Ahmad Al-Haritsi salah satu manusia yang juga pernah merasakan rasa malas, namun beliau tetap dapat menjaga konsistensi semangatnya agar tetap berada pada jalurnya, bukan dijinakkan oleh virus putus asa. Jika beliau saja sudah hebat apalagi mereka, para ulama muslim terdahulu semacam Al-Kawarizmi, Ibnu Sina, Imam 4 madzhab, Abu Yusuf, Ibnu Khaldun serta para cendekiawan muslim yang mendedikasikan diri mereka untuk mengabdi kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
Lagi-lagi pada intinya bagaimana menghidupkan niat, menegakkan istiqomah dan loyal terhadap segala perjanjian.
Allahu Akbar.
No comments:
Post a Comment