Asma'ul Husna

Laman

Wednesday 30 May 2012

Tujuh Pengawas Manusia Dalam Kehidupan

Mungkin banyak dari manusia yang bertanya-tanya siapakah pengawas kita di kehidupan ini? Atau mungkin ada berapakah pengawas kita, siapa sajakah pengawas kita di bumi ini ? Kita beranggapan bahwa orang tua lah yang telah berperan besar dalam pengawasan langkah demi langkah di dalam kehidupan yang kita tempuh atau mungkin merekalah para guru ketika disekolah dan lain sebagainya.

Dikutip dari khutbah Ustadz Arifin Ilham beberapa waktu lalu akan pengawas setiap insan yang masih menghembuskan nafasnya, yang masih dapat melangkahkan kakinya atau kita semua yang denyut nadinya masih berdetak. Beliau memaparkan bahwa pengawas atas manusia terbagi menjadi tujuh, di antaranya:
  1. Hati NuraniYakinilah bahwa setiap insan memiliki hati nurani, baik yang sehat maupun yang sakit dan hati nurani memiliki pengaruh besar dalam kehidupan ini khususnya ketika manusia hendak memutuskan sesuatu. Hati nurani selalu akan menolak apabila keputusan yang kita ambil salah dan akan serta merta menerima atau menyetujuinya ketika keputusan kita mengarah kepada kebenaran. Namun, realita yang terjadi pada saat ini justru manusia mengaku memiliki hati nurani tetapi tidak pernah mendengarkannya, kita semua lebih tertarik untuk menggunakan nafsu belaka, karena tidak dapat dipungkiri bahwa nafsu selalu mengarah kepada hal-hal yang menyenangkan manusia dalam bentuk kesenangan baik kesenangan tersebut masih dalam koridor syariat Islam maupun kesenangan yang dapat melenakan manusia. Dan ketahui lah bahwa hati nurani akan bersaksi kelak di akhirat dengan apa yang terjadi pada diri kita, ia akan membela siapa saja yang menggunakannya dalam pengambilan keputusan dan akan memaki bagi kita yang mengedepankan nafsu semata karena kesenangan.
  2.  Tubuh
    Setiap waktu kita beraktifitas, baik yang terlihat maupun tidak terlihat oleh manusia lainnya. Dan kelak, semua dari bagian tubuh yang kita miliki akan diminta pertanggungjawabannya dihadapan sang pencipta. Mereka (tubuh) akan ditanyakan satu-persatu untuk apa digunakann ketika di dunia dulu dan mulut akan terkunci untuk menandakan bahwa tidak ada kebohongan ketika yaumul hisab.
  3.  Malaikat
    Kita pernah mendengar sejak kecil bahwa ada dua malaikat yang selalu mengawasi kita, yaitu malaikat Raqib dan malaikat atid. Malaikat Raqib bertugas untuk menghitung amalan-amalan baik yang setiap manusia lakukan dan malaikat Atid bertugas untuk mencatatkan segala macam keeburukan yang kita lakukan di dunia baik yang terlihat oleh kasat mata maupun yang tidak terlihat seperti sombong, ujub, riya’ maupun lainnya.

     
  4. Jin
    Jin termasuk makhluk yang diciptakan dan dapat selalu mengawasi, mengikuti serta menggoda keimanan manusia, ia senantiasa gembira ketika perintahnya kita laksanakan dan akan selalu mencari cara ketika kita tidak melakukan apa yang ia inginkan. Dan merupakan salah satu yang dapat menyeret manusia masuk ke dalam neraka ketika kelak di yaumul hisab dia bersaksi bahwa kita pernah mengikuti perintah buruk yang ia inginkan dari kita.
  5. Manusia
    di sinilah letak pengawaasn orang tua, kerabat, keluarga bahkan golongan manusia lainnya, dalam perjalanan kehidupannya manusia senantiasa menegur langsung apabila manusia lain melakukan suatu bentuk kesalahan, dan di sini lah letak pengawasannya. Juga dapat menjadi saksi ketika di akhirat kelak.
     
  6. Alam Semesta
    Yang selama ini kita sadari ialah bahwa benda mati disekeliling kita tidak melakukan apa-apa, seperti sebutannya “benda mati” namun ketahulah bahwa semua itu akan menjadi saksi kita di akhirat kita, dapat saja ia menjadi penolong kita dan adpat juga sebaliknya.
  7.  Allah SWT

    Dia lah pencipta  enam pengawas sebelumnya, maka dia juga pasti dapat mengawasi, bukan hanya mengawasi alam semesta melainkan mengawasi manusia tanpa pernah terlewatkan berapa milidetikpun, karena Dia tidak tidur maupun tidak pernah lalai akan suatu hal dan setiap apa yang dilakukan tidak akan pernah terlepas dari perhatian-Nya. Kehidupan yang diberikan kepada manusia.  Dia maha perkasa sehingga kehidupan yang diberikan-Nya adalah salah satu bentuk ujian dari Allah swt, agar Dia mengetahui kualitas seseorang. Seperti yang disebutkan dalam surat al-Mulk [67]: 2

    الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ
    Artinya: “Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”
Di atas adalah tujuh pengawas yang selalu mengawasi kita di manapun, ke manapun atau bagaimanapun keadaan kita. Maka sepatutnya bagi kita untuk menyadarinya, hamba paham, sebagai penulis hamba masih selalu kalah oleh hawa nafsu, hati nurani hamba akhirkan dan hawa nafsu selalu hamba pertahankan demi kenikmatan semata. Semoga dengan tulisan yang hamba kutip dari Ustadz. Muhammad Arifin Ilham dapat mengingatkan teman—teman serta mengingatkan hamba khususnya. Dengan tujuan agar kita terhindar dari fitnah dunia yang saat ini berada di mana-mana.

Allahnummaghfir lanaa, war hamnaa, waj ‘alnaa min ‘ibaadika ssolihiin. Amiin.

No comments:

Post a Comment