Asma'ul Husna

Laman

Sunday 23 October 2011

Antara Berlian Kerikil, dan Manusia

pada intinya kita semua takut di dalam kehidupan ini, takut akan gagal, takut akan rugi maupun takut akan mengalami hal-hal yang sama sekali dak kita inginkan. secara tidak langsung hal tersebut telah menghambat fikiran kita untuk dapat melihat masa depan cerah dalam angan-angan. terpaku oleh keadaan yang pada akhirnya mati karena waktu.


mudah mengatakan tetapi sulit untuk dilakkukan, itulah kenyataannya bahkan diri saya sendiri pun seperti itu, selalu berkata namun jarang untuk mengaplikasikannya untuk diri sendiri. semoga apa yang saya tuliskan saat ini dapat merubah diri saya dan para pembaca semuanya. amin

hakikatnya manusia yang paling sering jatuh dan ia bangun dari keterpurukannya maka ialah yang akan menang di dalam seleksi alam antara manusia, secara tidak langsung kesuksesan membuntutinya dan ia ditunggu oleh kebahagiaan di masa depan, ia akan menjadi objek "keirian" bagi mereka yang gagal dan tidak ingin bangkit kembali, ayo bersama-sama kita sadari bahwa tekanan maupun cobaan di dalam kehidupan semata-mata untuk menjadikan kita semakin kuat dan semakin berharga di mata dunia.

bagaikan berlian dan kerikil, harga diantara keduanya di mata manusia amatlah jauh berbeda, berlian menjadi amat mahal karena untuk mendapatkannya sangatlah sulit, setiap harinya berlian mendapatkan tekanan dari unsur-unsur yang ada diatasnya beda dengan kerikil yang hanya mendapatkan tekanan kecil setiap harinya sehingga menjadikan harga diantara keduanya amatlah jauh berbeda.

dan inti dari ini semua adalah, mari bersama-sama tahan terhadap tekanan yang ada dan selalu berusaha untuk bangkit demi masa depan berharga yang kita miliki.

No comments:

Post a Comment