Asma'ul Husna

Laman

Friday 6 September 2013

DINAMIKA NEGRI, IRONI ATAU KEBERKAHAN TERSENDIRI?

Petang ini tiba-tiba saya ingin menulis, keadaan negri yang menggetarkan jari ini untuk bergegas menekan tiap tombol alfabet yang terletak pada keyboard laptop Toshiba Satellite L640 untuk memuntahkan seluruh kalimat yang terpenjara dalam otak ini. Miris, kalimat kecil yang mampu terucap untuk menggambarkan kesan hati terhadap keadaan yang ada.

Bagaimana tidak, Indonesia dengan segala kekayaan sumber daya alam yang dimilikinya dan potensi sumber daya manusia yang luar biasa menjadikannya bak primadona yang menawan di muka bumi. Namun, headline berita akhir-akhir ini menggambarkan betapa negri ini tidak terurus seperti bagaimana seharusnya. Negri yang harusnya maju ini justru cenderung menuju perkembangan yang mengalami kemunduran dari segala sisi. Mulai dari merosotnya rupiah hingga Rp 11.720/$ sampai Indeks Harga Saham Gabungan di Bursa Efek Indonesia sesi II ditutup pada angka 4,072.354.

Hal di atas menggambarkan bahwa sektor perekonomian negri ini sedang diterpa badai, para pemegang kebijakannya sedang diberi sedikit kesibukan untuk dapat lebih mencurahkan fikiran dan memberikan segenap waktunya untuk mengeluarkan negri ini dari permasalahan yang terjadi, dan diberi kesempatan untuk sedikit lebih banyak memikirkan rakyatnya.

Tulisan ini bukanlah gambaran atas keluhan atau ingin mencaci atas kinerja para pimpinan di atas sana, karena saya yakin mereka adalah orang-orang pilihan yang memiliki kapasitas dalam bidangnya serta telah berusaha sangat keras dan berani mengorbankan banyak waktunya untuk kemaslahatan negri ini, bahkan seringkali mereka merelakan waktu untuk tidak bersama keluarga yang banyak orang tidak rela untuk melakukannya. Justru parahnya kita yang seringkali tidak berkontribusi untuk negri tapi mengeluarkan kalimat yang bersifat mengkritik serta merasa ‘sok’ tau atas segala persoalan yang sedang terjadi.

Harapan besar saya, semoga atas kejadian ini para pemegang kebijakan semakin ‘arif dalam membangun sistem, bijak menjaga dirinya untuk tidak terjun ke jurang hitam dunia pemerintahan serta terjaga dari godaan uang suap dan uang haram yang memang bukan diperuntukan bagi mereka.

Saat ini saya hanya mampu melukiskannya dalam tulisan yang singkat ini, semoga lain waktu dapat berkontribusi langsung dalam pengentasan permasalahan yang ada di negri ini. Karena satu hal yang pasti, dimanapun kaki ini berpijak maka saya juga memiliki tanggung jawab atas apa yang terjadi disekitar.

No comments:

Post a Comment