Asma'ul Husna

Laman

Wednesday 16 October 2013

UPAYA PERBAIKAN NEGARA

Saat ini negara dengan pendapatan tertinggi di dunia adalah negara Qatar. Negara di tanah Arab ini memiliki penghasilan dari berbagai aktivitas ekonomi. Perminyakan dan sektor pariwisata menjadi penopang yang cukup bagus sehingga pendapatan perkapita negara sebesar $ 93.400 atau setara dengan 930 jt. Bandingkan dengan pendapatan perkapita bangsa Indonesia sebesar $ 4.668. Atau setara dengan 1/20 pendapatan yang diraih oleh masyarakat Qatar.


Tidak mengherankan jika pertumbuhan di negara Qatar sangat cepat dan menjadi kota super metropolitan yang membuat banyak orang ingin datang ke sana. Berbagai fasilitas modern mudah didapatkan oleh masyarakatnya dikarenakan memang negara mampu untuk membiayainya. Berbeda dengan Indonesia yang tidak mampu untuk merasakan berbagai sarana modern karena memang pemerintah tidak mampu membiayainya.

Tidak perlu jauh untuk menjadikan Qatar sebagai pembanding. Perhatikan negara tentangga Brunei Darussalam. Di negara kecil ini hampir tidak ditemukan taxi berkeliaran di jalan-jalan, karena memang hampir setiap orang memiliki akses kendaraan untuk menjalankan aktivitasnya. Kalaupun ingin menggunakan taxi, mereka harus memesannya terlebih dahulu. Negara kaya di Asia Tenggara tidak hanya brunei. Mari lihat Singapura yang memiliki pendapatan perkapita sebesar $ 59.936. Hampir seluruh masyarakatnya dapat merasakan kemewahan yang setiap orang memimpikannya.

Itu semua tidak terlepas dari keteraturan kehidupan yang diterapkan oleh negara-negara tersebut, kalaupun tidak teratur maka tidak akan mungkin kehidupan baik akan terwujud. Kehidupan yang sangat padat harusnya juga sangat membutuhkan kedisiplinan yang sangat tinggi. Tanpa adanya sistem yang kuat, negara ini tidak akan mungkin dapat menjadi satu negara yang sangat disegani di dunia. Dua negara Asia Tenggara yang kaya raya ini belum menularkan kedisiplinan hidupnya ke negara-negara tetangganya. Seperti Indonesia yang memiliki begitu banyak penduduk dengan pendapatan negara yang masih kecil dan sangat bergantung kepada utang luar negri.

Upaya Perbaikan Negara

Banyak orang menyadari bahwa kemiskinan itu sangat dekat dengan kekufuran. Bahkan Rasulullah mengatakan bahwa tidak banyak yang sanggup untuk hidup miskin, apalagi pada era modern seperti saat ini. Tetapi tidak boleh juga berusaha meraih kekayaan dengan cara yang salah. Meraih kekayaan adalah salah satu aktivitas yang sah. Apalagi dengan kekayaan, banyak hal bermanfaat yang dapat dilakukan oleh setiap orang. Seperti pemenuhan kebutuhan primer, merasakan kebutuhan sekunder, menunaikan ibadah haji serta setiap orang dapat berderma dengan sedekah, infaq, membayar zakat dan wakaf harta. Jika tidak ada harta, maka setiap orang tidak dapat melakukan itu semua kecuali jika memang kehendak Allah.

Dengan seperti ini artinya kekayaan memang harus diupayakan. Karena kemiskinan juga terkadang membuat orang kehilangan kehormatan. Berbeda dengan mereka yang memiliki uang, mereka akan mampu memiliki rasa kepercayaan diri yang tinggi dan juga harus jauh dari sifat riya dan sombong.

Dorongan dari pemerintah negara untuk kesejahteraan penduduk harus ada. Dorongan tersebut dapat berupa peraturan dan kebijaksanaan yang berlaku bagi setiap masyarakatnya. Saat ini pemerintah sedang menggalakan Master Plan Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Indonesia MP3EI.

Sayangnya, masih banyak atasan negara yang tidak dapat dipercaya. Mereka melakukan korupsi besar-besaran dan secara bersama-sama, sehingga program yang dicanangkan menjadi berantakan. Menjadikan yang miskin semakin miskin dan yang kaya menjadi kaya. Selain itu, tidak meratanya pendapatan perkapita di setiap daerah telah menimbulkan ketimpangan yang tidak terkendali.
Beberapa tahap yang harus dibenahi demi perbaikan negara antara lain:


  1. Pendidikan
    Salah satu jalur penting dalam perubahan suatu bangsa. Tanpa adanya pendidikan yang bagus dengan sistem yang teratur maka kemiskinan akan tetap merajalela. Jangan heran jika masalah pendidikan seringkali terlihat dan terdengan di layar televisi setiap harinya. Dengan kata lain, pendidikan merupakan hal fundamental yang harus dirasakan setiap individu manusia.

    Peran serta orang tua dalam mendidik anaknya sejak dini adalah langkah awal menuju perubahan sebelum sang buah hati menginjak pendidikan di bangku sekolah. Penanaman sejak dini sangat dibutuhkan demi bekal sang buah hati.

  2. Hukum/Aturan
    Penegakan hukum dengan tegas juga menjadi faktor penting dalam keteraturan bernegara. Jika hukum tidak diberlakukan sama ke setiap orang, maka yang terjadi adalah ketidak adilan yang merugikan bagi banyak orang. Jika sudah tidak adil, maka mereka yang memiliki uang dan berkarakter buruk dapat dengan mudah memperjualkan-belikan hukum, penegak keadilan menjadi hina dan imbasnya adalah negara Indonesia menjadi semakin terpuruk.

2 hal fundamental diatas sekiranya mampu merubah keadaan negri ini, meskipun masih banyak faktor-faktor pendukung lainnya dalam perkembangan suatu negara. Pada intinya, selama hayat masih dikandung jiwa, masih ada waktu untuk menciptakan suatu perubahan ke arah yang lebih baik. Karakter bangsa ini harus diperkuat, jangan mudah terpengaruh dan juga jangan mudah berputus asa. Perbaikan sistem dapat dimulai dari lingkungan sendiri, penanamanaqidah dan akhlaq dilakukan sejak dini melalui peran orang tua.
Pengetahuan agama tidak menjamin seseorang dapat dipercaya selama ia tidak mengamalkan apa yang diketahuinya. Banyak yang mengerti hukum, tetapi tidak dapat menjalankan hukum sehingga kepercayaan hilang dari dirinya.

Kesempatan itu masih ada, kesempatan untuk merubah keadaan menuju arah yang lebih baik, penguatan karakter dan penanaman kepercayaan serta optimisme membangun peradaban yang lebih baik.

No comments:

Post a Comment