Asma'ul Husna

Laman

Saturday 20 April 2013

Complicated "Solution"

Tidak ada habis-habisnya memang ketika membicarakan perekonomian bangsa, hampir setiap sektor memiliki kelemahan yang harus ditutupi demi tertunjangnya kesejahteraan yang menyeluruh. Mulai dari sektor fiskal, moneter, moral edukasi hingga sektor investasi.

Namun disini saya bukan ingin memberikan penjelasan seputar kekurangan yang ada, melainkan sedang mencoba mencari tau sektor mana yang butuh perhatian khusus untuk dicarikan solusi aplikatifnya sehingga sektor-sektor yang lain secara otomatis terpengaruh olehnya.

'Dilema'nya, banyak sekali sektor yang butuh pembahasan ekstra. Seperti sektor fiskal, dimana penerimaan pajak juga dipengaruhi oleh pengemis pinggir jalan yang menyebabkan potensi pajak tidak terkumpul terlebih dahulu dalam Direktorat Jendral Pajak, sehingga distribusinya juga sedikit dan tidak merata.

Sektor moneter, dimana eksistensi uang kertas serta bunga dalam perbankan masih harus dikaji ulang dan harus dirubah dengan yang lebih benar dan lebih baik.

Sektor pasar modal, terbukti saat ini investor asing masih menjadi pemain terbanyak di Bursa Efek Indonesia. Sangat baik memang, perusahaan di Indonesia mendapatkan suntikan dana segar dari luar, permasalahannya terletak ketika para investor mendapatkan dividen, uang yang mereka dapatkan akan kembali ke negara mereka masing-masing menyebabkan devisa serta JUB di negri ini semakin berkurang dan rupiah pun tetap lemah walaupun perekonomian negara dikatakan lebih baik.

Inti dari semua, saat ini saya sedang dibuat "galau" mengenai pembahasan apa yang harus diutamakan dalam pembahasannya?

No comments:

Post a Comment